Legislator kembali mengawal pembagian paket sembako bantuan dari para stakeholder atau pemangku kepentingan kepada warga terdampak COVID-19 di sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jatim, Senin.
"Tadi pagi, saya keliling bersama Pak Taswin (Kepala Dinas Penanaman Modal Surabaya), Pak Camat Bubutan serta muspika dan LSM menyalurkan paket sembako ke warga terdampak," kata Sekretaris Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Budi Leksono saat penyaluran paket sembako di Kecamatan Bubutan.
Menurut dia, penyaluran paket sembako dari para stakeholder yang terkumpul melalui Posko Surabaya Peduli Bencana di halaman Balai Kota Surabaya itu sudah berjalan beberapa kali. Budi sendiri mengaku terus mengawal penyaluran sembako tersebut.
Ia berharap penyaluran tersebut bisa tepat sasaran kepada warga yang benar-benar membutuhkan di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. "Kami berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban warga," ujar politikus PDIP ini.
Pemkot Surabaya mencatat, distribusi bantuan sembako yang terkumpul melalui Surabaya Peduli Bencana telah terdistribusikan secara bertahap. Pada bulan Juli 2021, bantuan sembako telah disalurkan kepada 9.220 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Para penerima ini di antaranya adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) terdampak COVID-19, Aliansi Warkop, Pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK), petugas penggali makam hingga petugas pemulasaran jenazah.
Sedangkan pada Agustus 2021, penyalurannya terbagi menjadi dua tahap. Pada tahap pertama, bantuan disalurkan kepada 11.095 KPM yang tersebar di 31 kecamatan Surabaya. Kemudian tahap kedua, disalurkan kepada 9.946 KPM.
Para penerima bantuan sembako ini terdiri dari beberapa kelompok mulai dari tukang becak, tukang tambal ban, petugas gerobak sampah, veteran, pelaku UMKM, pedagang pasar, seniman, hingga anak yatim korban COVID-19.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bantuan sembako yang berasal dari Surabaya Peduli Bencana tersebut dikhususkan kepada warga yang belum pernah mendapatkan intervensi bantuan apapun dari pemerintah. Misalnya, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun sembako dari pemerintah pusat.
"Bantuan (sembako) ini berbeda. Bantuan ini tak diberikan kepada yang menerima bantuan dari Kemensos, baik itu BST, BPNT, maupun PKH. Selain itu, penerima bantuan sembako di awal, juga tidak menerima lagi. Nah, ini diberikan kepada yang belum menerima," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Tadi pagi, saya keliling bersama Pak Taswin (Kepala Dinas Penanaman Modal Surabaya), Pak Camat Bubutan serta muspika dan LSM menyalurkan paket sembako ke warga terdampak," kata Sekretaris Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Budi Leksono saat penyaluran paket sembako di Kecamatan Bubutan.
Menurut dia, penyaluran paket sembako dari para stakeholder yang terkumpul melalui Posko Surabaya Peduli Bencana di halaman Balai Kota Surabaya itu sudah berjalan beberapa kali. Budi sendiri mengaku terus mengawal penyaluran sembako tersebut.
Ia berharap penyaluran tersebut bisa tepat sasaran kepada warga yang benar-benar membutuhkan di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. "Kami berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban warga," ujar politikus PDIP ini.
Pemkot Surabaya mencatat, distribusi bantuan sembako yang terkumpul melalui Surabaya Peduli Bencana telah terdistribusikan secara bertahap. Pada bulan Juli 2021, bantuan sembako telah disalurkan kepada 9.220 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Para penerima ini di antaranya adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) terdampak COVID-19, Aliansi Warkop, Pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK), petugas penggali makam hingga petugas pemulasaran jenazah.
Sedangkan pada Agustus 2021, penyalurannya terbagi menjadi dua tahap. Pada tahap pertama, bantuan disalurkan kepada 11.095 KPM yang tersebar di 31 kecamatan Surabaya. Kemudian tahap kedua, disalurkan kepada 9.946 KPM.
Para penerima bantuan sembako ini terdiri dari beberapa kelompok mulai dari tukang becak, tukang tambal ban, petugas gerobak sampah, veteran, pelaku UMKM, pedagang pasar, seniman, hingga anak yatim korban COVID-19.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bantuan sembako yang berasal dari Surabaya Peduli Bencana tersebut dikhususkan kepada warga yang belum pernah mendapatkan intervensi bantuan apapun dari pemerintah. Misalnya, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun sembako dari pemerintah pusat.
"Bantuan (sembako) ini berbeda. Bantuan ini tak diberikan kepada yang menerima bantuan dari Kemensos, baik itu BST, BPNT, maupun PKH. Selain itu, penerima bantuan sembako di awal, juga tidak menerima lagi. Nah, ini diberikan kepada yang belum menerima," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021