Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan terus memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas sekaligus sebagai bahan assesment untuk kegiatan sekolah tatap muka selanjutnya.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi (monev) ke sekolah-sekolah mulai minggu depan," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Situbondo Rina Widharnarini di Situbondo, Senin.

Menurut dia, selama ini pihaknya juga telah melihat beberapa persiapan yang dilakukan sekolah-sekolah mengenai penyediaan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan guna menunjang penerapan protokol kesehatan COVID-19.

Hasil pemantauan, sejauh ini penyediaan tempat cuci tangan dan pengaturan jarak tempat duduk siswa sudah sesuai standar prokes.

Rina mengatakan risiko terpapar COVID-19 dalam penerapan pembelajaran tatap muka sangat dimungkinkan, karena usia remaja cenderung bergerombol bersama teman sebayanya.

"Pemantauan dan evaluasi diperlukan guna kelanjutan penerapan pembelajaran tatap muka selanjutnya. Pelajar ini kan suka main bersama, bergerombol. Oleh karena itu, vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok harus dilakukan di sekolah-sekolah," tuturnya.

Ia menyebutkan vaksinasi usia remaja/pelajar jenjang SMP dan SMA per 28 Agustus 2021 sudah mencapai 9.288 orang, dengan rincian 8.038  vaksin dosis pertama, dan 1.250  vaksin dosis kedua.

"Data ini kami perbarui setiap hari. Dan setiap harinya, selalu ada tambahan jumlah siswa yang divaksin," katanya.

Di Situbondo, mulai jenjang SD hingga SMA sederajat, mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, seiring dengan melandainya kasus COVID-19, dan sejak dua pekan terakhir Situbondo berada di zona kuning atau tingkat penularan rendah. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021