Prof. Mulyanto Nugroho mengatakan dirinya akan fokus terhadap empat hal pembenahan usai dilantik menjadi Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya periode 2021-2025 atau periode keduanya. 

"Ada empat hal pembenahan yang menjadi fokus dalam empat tahun periode kedua kepemimpinan saya nanti," kata Prof. Mulyanto Nugroho usai dilantik secara hybrid di kampus Untag Surabaya, Sabtu. 

Fokus pertama pada periode kedua kepemimpinan Prof. Nugroho, sapaan karibnya adalah tentang sumber daya manusia (SDM). Dia akan membenahi SDM yang berkaitan dengan pendidikan dosen dan tenaga pendidik. 

"Kami akan benahi SDM kaitannya dengan S3, selanjutnya tentang profesor atau kaitannya dengan lektor kepala. Saat ini Untag hanya memiliki 11 guru besar. Kami targetkan ada 17 profesor. Untuk doktor, empat tahun ke depan harus 50 persen dari 358 dosen yang menjadi doktor," ujarnya. 

Fokus kedua adalah ihwal internasionalisasi. Prof. Nugroho mengakui meski Untag telah mempunyai predikat perguruan tinggi akreditasi A dan hampir 50 persen program studi telah terakreditasi A, namun belum ada yang terakreditasi internasional. 

"Insyaallah bahwa untuk empat tahun ke depan kita pastikan ada dua prodi yang terakreditasi internasional atau AUN-QA," ucapnya. 

Fokus ketiga adalah berkaitan dengan teknologi informasi (TI). Untag berencana membenahi TI untuk kaitan pelayanan, baik kepada mahasiswa juga pelayanan kepada alumni dan lain sebagainya. 

"Terakhir adalah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kami semester lalu telah mendapat hibah yang dikerjakan periode ini sekitar Rp1,3 miliar. Kita harapkan bahwa setiap prodi harus mengambil dari dana hibah yang bervariasi itu," ujarnya. 

Sementara mengenai pelaksanaan perkuliahan tatap muka (PTM), Prof. Nugroho mengungkapkan sebenarnya Untag bersiap menggelar kegiatan tersebut per 1 Januari 2021.

"Pada semester ini kita sudah siap-siap, namun kesehatan itu mutlak. Kita sudah merencanakan 50 persen masuk," tuturnya. 

Dengan status Surabaya Raya yang sebelumnya menggelar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 dan kini turun menjadi PPKM level 3, Untag pun bersiap menggelar PTM. 

"Saat ini Surabaya Raya menggelar PPKM level 3, insyaallah jika sudah level 2 maka 50 persen mahasiswa bisa melakukan perkuliahan tatap muka," katanya. 

"Untuk PTM, kita akan laksanakan secara berjenjang. Sementara masih hybrid. Nantinya akan dinaikkan pertama sebanyak 50 persen mahasiswa, lalu 70 persen dan nanti 100 persen," katanya, menjelaskan. 

Untag telah menggelar vaksinasi COVID-19 untuk dosen dan tendik yang capaiannya sebesar 100 persen. Pihaknya juga telah mengajukan vaksinasi untuk sebanyak 13 ribu mahasiswa kepada Pemerintah Kota Surabaya. 

"Untuk mahasiswa kami sudah mengajukan ke Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang kebetulan dia alumni Untag, agar dilakukan vaksinasi terhadap 13 ribu mahasiwa dan masyarakat sekitar. Namun realisasinya kami belum menerima dari wali kota. Insyaallah ketika level 2, kita akan sowan ke wali kota dan melakukan vaksinasi di Untag," kata Prof. Nugroho.(*) 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021