Sebanyak 43 kali gangguan listrik karena layang-layang terjadi di wilayah PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim pada rentang Januari hingga 24 Agustus 2021.

Layang-layang yang tersangkut pada kawat jaringan listrik  itu sering mengakibatkan daya sebesar 40 MegaWatt hour (MWh) di Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) padam, kata Senior Manager Distribusi PLN UID Jawa Timur Adriansyah di Surabaya, Kamis.

"Memang setiap tahun selalu ada musim layang-layang, namun kami mengimbau agar masyarakat bermain di tempat yang tepat serta tidak membahayakan bagi jaringan tenaga listrik, sehingga tidak mengganggu kepentingan umum," katanya.
 
Adriansyah mengatakan upaya menekan gangguan listrik terus dilakukan PLN UID Jatim dengan bersinergi  bersama TNI, Polri, serta perangkat desa untuk melakukan razia ke lokasi-lokasi rawan gangguan listrik akibat layang-layang.
 
"Kegiatan ini secara berkala kami lakukan di sejumlah daerah rawan layang-layang. Kami memohon kerja sama dan dukungan masyarakat semua untuk dapat mengindahkan imbauan ini demi kenyamanan dan terjaganya pasokan listrik untuk seluruh pelanggan di Jawa Timur," katanya.
 
Ia mengungkap kasus terbaru terjadi di Madiun Kota, yakni layang-layang mengenai jaringan SUTM Penyulang Nglames pada (24/8). Disusul kejadian serupa di Banyuwangi, yakni tersangkutnya layang-layang pada ruas penghantar SUTM Penyulang Kaligondo, Rabu (18/8).
 
"Kami telah bergerak cepat membersihkan sisa layang-layang yang mengakibatkan trip Penyulang Kaligondo pada pukul 17.22 WIB dan menormalkan sistem kelistrikan pada pukul 17.40 WIB," katanya.
 
Adriansyah menjelaskan, apabila layang-layang berkawat tersebut menempel pada jaringan listrik PLN akan menyebabkan hubung singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik.
 
"Termasuk di dalamnya adalah pasokan listrik ke rumah sakit rujukan COVID-19, sentra vaksinasi, Pabrik Produsen Oksigen dan rumah-rumah sehat isolasi mandiri yang sangat penting perannya dalam penanganan pandemi," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021