Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Surabaya membagikan 1.500 paket bantuan kepada masyarakat setempat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sebagai upaya membantu pemerintah mengatasi permasalahan sosial.

Ketua Umum Kadin Surabaya Ali Affandi Mattalitti di Surabaya, Rabu, mengatakan, pemberian bantuan melalui kerja sama dengan Komunitas Kita Arek Surabaya (Karsa) dan MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya.

"Kami menyusuri gang di sejumlah kecamatan untuk membagikan bantuan. Semua aktivitas dijalankan dengan protokol kesehatan ketat," kata Andi, panggilan akrab Ali Affandi.

Sasaran bantuan meliputi 12 kecamatan, masing-masing Gubeng, Tambaksari, Genteng, Bubutan, Mulyorejo, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Tegalsari, dan akan disusul Wonokromo, Wonocolo, Gayungandan Wiyung.

Dia mengatakan paket bantuan itu berasal dari gerakan gotong royong dunia usaha.

Kadin Surabaya pada 21 Juli 2021 juga menyerahkan bantuan 1.000 hazmat, 1.000 kantung jenazah, 1.000 sarung tangan latex, 75.000 masker medis, 100 jerigen penyanitasi tangan, 250 pelindung wajah, dan 1.500 paket isolasi mandiri ke Pemkot Surabaya.

"Kemudian hari ini kami turun langsung membagikan 1.500 paket bantuan berisi sembako,” ujarnya.

Kadin Surabaya masih akan melihat perkembangan dampak PPKM selanjutnya dan akan selalu siap bergotong royong kembali membantu masyarakat.

Sebelumnya, Kadin Surabaya telah melobi Pemerintah Kota Surabaya agar saat PPKM dicari titik keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, sebab keduanya memiliki efek domino bagi masyarakat luas.

Wakil Ketua Umum Bidang Bidang Kesehatan, Millenial, dan Industri Olahraga Kadin Surabaya Edra Brahmantya mengatakan selain upaya menggerakkan ekonomi, Kadin bersama Entrepreneurs' Organization (EO) Indonesia East juga terus menggencarkan vaksinasi melalui program "Merdeka dari COVID-19" .

"Hingga hari ini, total peserta vaksinasi yang telah mendaftar ke kami mencapai sekitar 30 ribu peserta dan akan dibagi dalam beberapa tahap," katanya.

Rencananya, Kadin Surabaya dan EO memprioritaskan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperoleh vaksin pada pendaftar pertama.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021