Pemerintah Kota Madiun mempercepat pemindahan warga positif COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah ke tempat isolasi terpusat (isoter) guna penanganan yang lebih maksimal dan meminimalisasi angka kefatalan.
"Fasilitas kesehatan di isoter lebih lengkap. Ada dokter jaganya juga. Karena dipantau setiap saat, harapannya bisa segera sembuh daripada isolasi mandiri di rumah," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat memantau proses pemindahan warga isoman ke isoter di Madiun, Jatim, Senin.
Sesuai data, hingga Senin siang masih ada 182 warga isoman yang belum dipindahkan ke isoter. Petugas terus melakukan pendataan untuk dilakukan pemindahan. Selain tim Pemkot Madiun, petugas gabungan bersama TNI/Polri diterjunkan untuk mempercepat pemindahan.
Baca juga: Wali Kota Madiun sebut tiga arahan Presiden Jokowi soal penanganan COVID-19
Wali Kota Maidi menargetkan pemindahan warga yang isoman ke tempat isoter dapat tuntas dalam dua sampai tiga hari ke depan.
"Di tempat isoter masih ada 200 tempat tidur yang kosong. Karenanya, 182 pasien COVID-19 yang masih isoman di rumah ini kita bawa ke isoter. Harapannya, segera mendapatkan penanganan jika muncul gejala," kata dia.
Pemindahan pasien COVID-19 yang sedang isoman di rumah ke tempat isoter menjadi hal peting yang ditegaskan Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: Pemkot Madiun segera pindahkan warga isoman ke tempat isoter
Pemerintah Kota Madiun telah mempersiapkan tempat isolasi terpusat dengan menggandeng TNI dan Polri setempat. Tempat isolasi terpusat yang disediakan adalah dengan memanfaatkan sejumlah gedung sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Madiun yang dekat Puskesmas.
Hasil pendataan, terdapat 11 sekolah dengan 70 ruang yang berdekatan dengan lokasi Puskesmas. Jika satu ruang diisi 10 tempat tidur, bisa untuk menampung 700 orang.
"Ada kecenderungan masyarakat baru ke rumah sakit saat gejala sudah parah. Karenanya, sering kali penanganan terlambat. Oleh karena itu, yang isoman ini harus segera dipindahkan ke isolasi terpusat untuk mengurangi kematian," kata Maidi.
Di tempat isoter, terdapat petugas kesehatan yang akan memantau para pasien secara bergantian. Pengawasan yang dimaksud bukan hanya urusan kesehatan, namun juga urusan asupan gizi dan kedisiplinan protokol kesehatan.
"Di isoter semua tercukupi. Tidak perlu khawatir. Ini demi kebaikan warga semua. Sehingga, kasus COVID-19 segera terkendali," katanya.
Kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Senin (23/8) mencapai 6.767 orang. Dari jumlah itu, 5.933 orang diantaranya telah sembuh, 213 orang lainnya masih dalam perawatan, 159 orang isolasi mandiri, dan 462 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Senin ini, konfirmasi positif COVID-19 15 orang, sembuh 89 orang, dan meninggal dunia empat orang. Sedangkan jumlah pelacakan hari ini sebanyak 102 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Fasilitas kesehatan di isoter lebih lengkap. Ada dokter jaganya juga. Karena dipantau setiap saat, harapannya bisa segera sembuh daripada isolasi mandiri di rumah," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat memantau proses pemindahan warga isoman ke isoter di Madiun, Jatim, Senin.
Sesuai data, hingga Senin siang masih ada 182 warga isoman yang belum dipindahkan ke isoter. Petugas terus melakukan pendataan untuk dilakukan pemindahan. Selain tim Pemkot Madiun, petugas gabungan bersama TNI/Polri diterjunkan untuk mempercepat pemindahan.
Baca juga: Wali Kota Madiun sebut tiga arahan Presiden Jokowi soal penanganan COVID-19
Wali Kota Maidi menargetkan pemindahan warga yang isoman ke tempat isoter dapat tuntas dalam dua sampai tiga hari ke depan.
"Di tempat isoter masih ada 200 tempat tidur yang kosong. Karenanya, 182 pasien COVID-19 yang masih isoman di rumah ini kita bawa ke isoter. Harapannya, segera mendapatkan penanganan jika muncul gejala," kata dia.
Pemindahan pasien COVID-19 yang sedang isoman di rumah ke tempat isoter menjadi hal peting yang ditegaskan Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: Pemkot Madiun segera pindahkan warga isoman ke tempat isoter
Pemerintah Kota Madiun telah mempersiapkan tempat isolasi terpusat dengan menggandeng TNI dan Polri setempat. Tempat isolasi terpusat yang disediakan adalah dengan memanfaatkan sejumlah gedung sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Madiun yang dekat Puskesmas.
Hasil pendataan, terdapat 11 sekolah dengan 70 ruang yang berdekatan dengan lokasi Puskesmas. Jika satu ruang diisi 10 tempat tidur, bisa untuk menampung 700 orang.
"Ada kecenderungan masyarakat baru ke rumah sakit saat gejala sudah parah. Karenanya, sering kali penanganan terlambat. Oleh karena itu, yang isoman ini harus segera dipindahkan ke isolasi terpusat untuk mengurangi kematian," kata Maidi.
Di tempat isoter, terdapat petugas kesehatan yang akan memantau para pasien secara bergantian. Pengawasan yang dimaksud bukan hanya urusan kesehatan, namun juga urusan asupan gizi dan kedisiplinan protokol kesehatan.
"Di isoter semua tercukupi. Tidak perlu khawatir. Ini demi kebaikan warga semua. Sehingga, kasus COVID-19 segera terkendali," katanya.
Kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Senin (23/8) mencapai 6.767 orang. Dari jumlah itu, 5.933 orang diantaranya telah sembuh, 213 orang lainnya masih dalam perawatan, 159 orang isolasi mandiri, dan 462 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Senin ini, konfirmasi positif COVID-19 15 orang, sembuh 89 orang, dan meninggal dunia empat orang. Sedangkan jumlah pelacakan hari ini sebanyak 102 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021