Vaksinasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, telah mencapai 40 persen, dan sesuai target pemerintah pusat diharapkan mencapai 70 persen pada akhir 2021 untuk memperluas cakupan kekebalan komunal.

"Meski suplai vaksinasi di Gresik masih lambat, namun saya bersyukur untuk Kabupaten Gresik sudah mencapai 40 persen target vaksinasi," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Gresik, Senin.

Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani, mengatakan akan terus mendorong percepatan vaksinasi di wilayah setempat, di antaranya dengan kerja sama dua wilayah tetangga, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

"Kami ada kesepakatan bersama dengan Pemkot Surabaya dan Pemkab Sidoarjo melakukan serbuan vaksinasi, dengan menempatkan tenaga kesehatan bergantian di masing-masing wilayah," kata Gus Yani.

Selain itu, juga mengajak sejumlah pengusaha melakukan serbuan vaksinasi di Kabupaten Gresik, seperti menggandeng Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) melakukan vaksinasi kepada masyarakat Gresik sebanyak 10.000 dosis.

Gus Yani mengatakan, vaksinasi menjadi salah satu bentuk ikhtiar penanganan pandemi COVID-19, dan juga upaya untuk mencapai kekebalan komunal.

"Kami terus berupaya mendorong percepatan vaksinasi, kami mempunyai target kekebalan komunal 70 persen masyarakat Gresik di akhir Tahun 2021,” kata Gus Yani.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengaku juga melakukan hal yang sama, yakni serbuan vaksinasi di sejumlah kantor kepolisian sektor di wilayah Gresik.

Arief mengatakan serbuan vaksinasi yang dilakukan Polres Gresik melalui metode tanpa syarat identitas penduduk, tujuannya untuk mempercepat terjadinya kekebalan komunal di wilayah setempat.

Sebelumnya, kata Arief, pihaknya telah melakukan vaksinasi kepada 2.500 warga di Gerai Vaksin Merdeka Polsek Menganti.

"Antusias masyarakat Kecamatan Menganti terbilang cukup tinggi. Dalam catatan, penerima vaksin mencapai 2.500 warga telah disuntik vaksin sinovac dosis pertama," kata Arief.

Ia mengatakan, akan terus menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat yang tersebar di 22 desa secara gratis, untuk mendukung upaya pemerintah mencapai kekebalan komunal, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mencatat, jumlah pasien COVID-19 yang aktif di Gresik tinggal 490 orang, dan 402 orang di antaranya melaksanakan isolasi mandiri.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021