Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadi salah satu sasaran program rehabilitasi penanaman mangrove dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Koordinator Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Kecil Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Andika Arjaresta mengatakan dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Situbondo menjadi salah satu unggulan sasaran program rehabilitasi penanaman mangrove.
"Selain karena luas pesisir pantai yang cukup ditanami bakau, masyarakat Situbondo juga mudah diedukasi," katanya dalam acara program Pelestarian Ekosistem Pesisir di Desa Lengkap Kecamatan Besuki, Situbondo, Senin.
Program rehabilitasi penanaman mangrove, lanjut Andika, merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengatasi dampak COVID-19 dan khusus di Jawa Timur penanaman mangrove dilakukan pada lahan seluas sekitar 400 hektare.
Andika menjelaskan program penanaman mangrove ini mempunyai dua tujuan, yakni dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan melakukan rehabilitasi lahan kritis di luar kawasan hutan.
"Program rehabilitasi penanaman mangrove ini terus berlanjut sampai 2024. Kami harapkan pemerintah setempat dapat mengawal program ini dengan baik. Untuk Situbondo sendiri, ada sekitar 80 hektare yang akan ditanami tanaman bakau," paparnya.
KKP juga memberikan bantuan benih kakap putih sebanyak 36.400 ekor kepada kelompok penerima Paku Lima di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Benih ikan kerapu sebanyak 30.000 ekor kepada Perkumpulan Pembudidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA).
Sebanyak 303.000 bibit mangrove untuk luasan lahan 40 hektare dari Dirjen Pemanfaatan Ruang Laut KKP disalurkan kepada KUB Lestari Alam Segoro, Desa Buduan (Kecamatan Suboh), Desa Kalianget (Kecamatan Banyuglugur), Desa Selomukti (Kecamatan Melandingan).
Sekitar 161.000 bibit mangrove untuk luasan 29 hektare kepada Pokmas Jangkar Laut. Bantuan dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar. Di Desa Buduan, Ketah (Kecamatan Suboh), Desa Selomukti (Kecamatan Mlandingan), Desa Duwet (Kecamatan Panarukan).
"Kami juga memberikan bantuan benih rumput laut sebanyak 2.595 kilogram kepada kelompok Mutiara Indah Intan Berlian di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki," katanya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan hutan bakau adalah tempat berkembangbiaknya ikan. Maka, ketika mangrove lestari, ikan akan semakin banyak dan selanjutnya berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat nelayan.
"Ayo lestarikan hutan bakau bersama-sama. Karena ini dampaknya luar biasa terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan," ujarnya.
Menurut Bung Karna (sapaan bupati), ikan kakap putih dan kerapu adalah jenis ikan yang diunggulkan dari perikanan Situbondo.
"Oleh karena itu, kedua jenis ikan tersebut harus dibudidayakan dengan baik agar Situbondo dikenal dengan kakap putih dan ikan kerapu. Tolong manfaatkan bantuan dari pemerintah ini," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Koordinator Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Kecil Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Andika Arjaresta mengatakan dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Situbondo menjadi salah satu unggulan sasaran program rehabilitasi penanaman mangrove.
"Selain karena luas pesisir pantai yang cukup ditanami bakau, masyarakat Situbondo juga mudah diedukasi," katanya dalam acara program Pelestarian Ekosistem Pesisir di Desa Lengkap Kecamatan Besuki, Situbondo, Senin.
Program rehabilitasi penanaman mangrove, lanjut Andika, merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengatasi dampak COVID-19 dan khusus di Jawa Timur penanaman mangrove dilakukan pada lahan seluas sekitar 400 hektare.
Andika menjelaskan program penanaman mangrove ini mempunyai dua tujuan, yakni dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan melakukan rehabilitasi lahan kritis di luar kawasan hutan.
"Program rehabilitasi penanaman mangrove ini terus berlanjut sampai 2024. Kami harapkan pemerintah setempat dapat mengawal program ini dengan baik. Untuk Situbondo sendiri, ada sekitar 80 hektare yang akan ditanami tanaman bakau," paparnya.
KKP juga memberikan bantuan benih kakap putih sebanyak 36.400 ekor kepada kelompok penerima Paku Lima di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Benih ikan kerapu sebanyak 30.000 ekor kepada Perkumpulan Pembudidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA).
Sebanyak 303.000 bibit mangrove untuk luasan lahan 40 hektare dari Dirjen Pemanfaatan Ruang Laut KKP disalurkan kepada KUB Lestari Alam Segoro, Desa Buduan (Kecamatan Suboh), Desa Kalianget (Kecamatan Banyuglugur), Desa Selomukti (Kecamatan Melandingan).
Sekitar 161.000 bibit mangrove untuk luasan 29 hektare kepada Pokmas Jangkar Laut. Bantuan dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar. Di Desa Buduan, Ketah (Kecamatan Suboh), Desa Selomukti (Kecamatan Mlandingan), Desa Duwet (Kecamatan Panarukan).
"Kami juga memberikan bantuan benih rumput laut sebanyak 2.595 kilogram kepada kelompok Mutiara Indah Intan Berlian di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki," katanya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan hutan bakau adalah tempat berkembangbiaknya ikan. Maka, ketika mangrove lestari, ikan akan semakin banyak dan selanjutnya berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat nelayan.
"Ayo lestarikan hutan bakau bersama-sama. Karena ini dampaknya luar biasa terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan," ujarnya.
Menurut Bung Karna (sapaan bupati), ikan kakap putih dan kerapu adalah jenis ikan yang diunggulkan dari perikanan Situbondo.
"Oleh karena itu, kedua jenis ikan tersebut harus dibudidayakan dengan baik agar Situbondo dikenal dengan kakap putih dan ikan kerapu. Tolong manfaatkan bantuan dari pemerintah ini," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021