Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno meminta perkumpulan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekrafs) memberikan fasilitasi dan dukungan kepada para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di Jatim, karena potensinya cukup besar. 

"Potensi ekonomi kreatif di Jatim cukup besar. Bahkan secara statistik selama kurun 2015–2016 jumlah pelaku ekonomi kreatif di provinsi ini meningkat 20 persen. Jumlah itu pun terus bertambah hingga saat ini," kata Sandiaga pada diskusi virtual spesial kemerdekaan yang diselenggarakan DPW Gekrafs Jatim, Selasa.

Dalam acara itu, Sandi menyebut saat ini perusahaan ekonomi kreatif di Jatim mencapai 1,5 juta dan menyerap 2,8 juta lapangan kerja. Angka ini merupakan potensi yang cukup besar jika bisa dikembangkan.

"Gekrafs Jatim sebagai mitra Kementerian Parekraf harus bisa hadir di 38 Kabupaten/Kota di Jatim guna memberikan dukungan serta pendampingan,” kata Sandi, panggilan akrab Sandiaga Uno.

Sandi menyebut dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, hanya ada delapan daerah yang memiliki asosiasi atau komunitas kreatif,  hal ini membuat banyak potensi ekonomi kreatif tidak tergarap secara maksimal.

Sebagai contoh, di Tulungagung memiliki kerajinan batu marmer, Banyuwangi memiliki kerajinan anyaman bambu, Ngawi memiliki kerajinan limbah daun jati dan di Pulau Madura terdapat banyak kerajinan batik.

“Sejauh ini kerajinan lokal ini hanya dibantu pemerintah setempat dalam promosinya. Untuk itu, pentingnya Gekrafs yang didalamnya banyak anak muda serta generasi millenial hadir dan ikut serta membantu pengembangan ekonomi kreatif diberbagai daerah tersebut,” katanya.

Ia berharap Gekrafs Jatim bisa menjadi konektor, kolaborator, dan co-kreator para pelaku ekonomi kreatif. Ke depan peluang usaha bagi generasi muda ini cukup besar. Jangan jadi generasi rebahan, mari jadi generasi perubahan sesuai dengan tagline 3G, yakni Gerak Cepat, Gerak Bersama, dan Gasspol,” katanya 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gekrafs Jatim Septrianto Maulana mengatakan sejauh ini pihaknya telah membentuk sekitar 12 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gekrafs.

“Sebenarnya tahun ini target kami sudah terbentuk DPC Gerakfs di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Namun, akibat pemberlakukan PPKM, target kami terpaksa harus mundur hingga semester pertama 2022 mendatang,” ujarnya.

Ke depan, Ryan berharap Gekrafs Jatim tidak hanya bisa memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif, melainkan juga berperan sebagai akselerator dan fasilitator vaksinasi di Jawa Timur.

Ia optimistis dengan dukungan dari berbagai pihak, program percepatan vaksinasi nasional bisa direalisasikan dengan cepat.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021