Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong peningkatan literasi keuangan di kalangan pengajar dengan mengajak 1.000 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Jatim dalam acara serial webinar literasi keuangan.

Kepala OJK Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi di Surabaya, Sabtu, mengatakan, acara ini adalah salah satu cara OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

"Dalam pelaksanaan webinar series ini kami memfokuskan pada penyampaian materi mengenai pengenalan OJK, waspada pinjaman online dan investasi ilegal serta pengenalan pasar modal dan industri keuangan nonbank (IKNB)," katanya.

Bambang mengatakan, upaya itu dilakukan mengingat berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2019, tingkat literasi Pasar Modal dan IKNB masih tergolong rendah di bawah sektor perbankan.

Tingkat literasi sektor pasar modal sebesar 4,92 persen, sektor perasuransian sebesar 19,4 persen dan sektor lembaga pembiayaan sebesar 15,17 persen, sedangkan untuk sektor perbankan sebesar 36,12 persen.

"Oleh karena itu, webinar ini bertujuan menghasilkan duta literasi dan edukasi keuangan sebagai perpanjangan tangan dari OJK, dan membantu menyampaikan informasi tentang OJK, waspada pinjaman online dan investasi ilegal serta pengenalan pasar modal dan IKNB untuk lingkup Jawa Timur," katanya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ramliyanto mengapresiasi kegiatan ini, sebab para guru juga perlu mengembangkan kompetensi kecerdasan finansial melalui berbagai kegiatan.

"Kami sering mendapatkan laporan dari para kepala sekolah, para kepala dinas (Kabupaten/Kota) tentang para guru yang menjadi korban investasi bodong, pinjaman online dan lembaga keuangan yang tidak jelas legalitasnya. Oleh karena itu acara ini cukup bagus," ujar Ramliyanto.

Ramliyanto menegaskan, kegiatan ini sangat penting karena para guru tidak hanya menjadi tempat tujuan para siswa-siswi bertanya, namun masyarakat juga menjadikan guru sebagai rujukan untuk bertanya terkait penawaran investasi dan sebagainya karena banyak guru yang menjadi tokoh dan panutan dalam komunitas.

Ia mengutarakan harapannya agar upaya ini menjadi percepatan pemerataan literasi keuangan di tingkat pelajar, sekaligus sebagai upaya untuk mencapai target inklusi keuangan yang ditetapkan pemerintah sebesar 90 persen pada tahun 2024.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021