Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria beserta sejumlah  tokoh agama, antara lain Ketua PC Nahdlatul Ulama Drs. K.H. M. Sholeh Hasan, Ketua Dewan Masjid Indonesia K.H. Faqih Usman, LC, Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. Rofi'i Ismail dan Ketua Ponpes Miftakhuk Hikmah K.H. Shodiqin hadir dalam acara doa bersama bertajuk "Kota Mojokerto Berdzikir dan Bershalawat" yang digelar di Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Jalan Hayamwuruk 50, Kamis (12/8) malam.

Wali Kota Ika Puspitasari pada kesempatan itu mengajak seluruh warga Kota Mojokerto melalui majelis ini untuk berdzikir dan bershalawat bersama memohon ampunan dan rahmat Allah SWT, sekaligus menyambut HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Dalam agama selalu diajarkan bahwa doa adalah senjata orang orang beriman. Doa adalah penenang jiwa dan penambah optimisme di dalam kehidupan. Untuk itu, marilah kita bersama perkuat keimanan serta ketaqwaan kita terhadap Allah. Kita tingkatkan kedermawanan sosial, semangat berbagi serta berkorban untuk saling membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesusahan," ajak Ning Ita, sapaan akrabnya.

Ning Ita menambahkan bahwa merebaknya wabah COVID-19 sungguh telah memberikan banyak pelajaran kepada seluruh masyarakat di dunia.

"Pandemi ini tidak hanya mengajarkan arti penting menjaga kebersihan dan higienitas, namun lebih dari itu juga mengingatkan kita semua tentang arti penting kebersamaan, berharganya gotong royong dan mulianya sikap sabar dan ikhlas," tutur Ning Ita.

Ia juga mengajak semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan 5M secara disiplin, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, berikhtiar semampu mungkin dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum berakhir. 

Senada dengan Ning Ita, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam tausiahnya yang disampaikan secara virtual, mengatakan bahwa Covid-19 adalah wabah yang bisa menimpa semua orang tanpa pandang bulu dan untuk menghadapi wabah ini diperlukan tidak hanya ikhtiar lahir tetapi juga ikhtiar batin. 

"Allah akan menguji hambanya dengan rasa was-was, khawatir, takut. Jika kita takut dengan corona maka kita juga harus takut dengan penciptanya corona, yaitu Allah SWT," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021