Pernak-pernik terbuat dari kain berwarna merah dan putih menghiasi Jalan Darmokali Surabaya. Hingga turun senja, Minggu, satu persatu pembeli terlihat terus mendatangi tiap lapak di sepanjang jalan kawasan selatan wilayah Kota Surabaya itu.
Sejak dua hari lalu, senyum penjahit dan pedagang di kawasan yang dikenal sebagai sentra penjualan bendera tersebut tampak mengembang. Mereka menyambut datangnya bulan Agustus dengan sumringah.
"Sepanjang bulan Juli lalu penjualan rata-rata masih terbilang sepi. Alhamdulillah, sejak dua hari kemarin mulai ramai. Hari ini, tanggal 1 Agustus, pembeli terus berdatangan dari pagi sampai sore," kata Sejinah, salah satu penjahit dan pedagang bendera di Jalan Darmokali Surabaya, saat dikonfirmasi tadi sore.
Kebanyakan, setiap tahun sepanjang bulan Agustus, dari sinilah bendera-bendera merah putih yang berkibar di rumah-rumah warga, perkantoran, serta umbul-umbul, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipasang di berbagai penjuru Kota Surabaya dan sekitarnya berasal.
Setiap lapak di sepanjang Jalan Darmokali Surabaya memproduksi sendiri bendera dan umbul-umbul serta segala pernak-pernik perayaan Kemerdekaan RI untuk dijual.
Pemilik lapak yang rata-rata memiliki keahlian menjahit mengaku telah mempersiapkan datangnya bulan perayaan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI tahun ini dengan menjahit berbagai ukuran kain sejak bulan Januari atau Februari lalu.
Hari ini, tanggal 1, diyakini hingga 17 Agustus mendatang, mereka mulai menuai hasil.
Tampak yang paling banyak dicari pembeli adalah bendera merah putih untuk dikibarkan di rumah. Tersedia dengan harga beragam, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp45 ribu rupiah, tergantung ukuran dan jenis kain.
"Kalau saya setiap tahun di awal bulan Agustus memang selalu beli bendera merah putih baru. Karena bendera yang lama warnanya sudah memudar. Karena kan pada Agustus tahun lalu sudah dipakai selama sebulan. Belum lagi 10 November dan juga ada hari-hari lain yang diharuskan mengibarkan bendera,” ujar Heri Purwadi, seorang pembeli saat ditemui di Jalan Darmokali Surabaya.
Bagi Heri, demi memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, wajib mengibarkan bendera merah putih yang baru. "Kita harus mendekorasi rumah dengan bendera merah putih yang baru untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI," ucap warga Kota Surabaya itu.
Banjir pesanan bendera
Beberapa lapak pedagang bendera di Jalan Darmokali Surabaya di awal bulan Agustus ini mengaku memperoleh banyak pesanan yang rata-rata datang dari pengurus kampung di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.
Salah satunya Nurkholis Arifin, yang hingga Minggu sore terlihat sibuk di meja mesin jahitnya demi memenuhi tenggat pemesanan bendera merah putih.
Istri dan seorang anak perempuannya yang berusia remaja tampak membantu merapikan jahitan bendera serta mengemasnya ke dalam satuan plastik.
"Ini nanti sama pemesannya mau diambil setelah Maghrib," katanya.
Maklum, hari ini, 1 Agustus, pemerintah mengimbau setiap rumah untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI.
Arifin mendapat pesanan pembuatan bendera dari pengurus perumahan di kawasan Surabaya selatan.
"Ini pengurus kampungnya menginginkan setiap warganya mengibarkan bendera dengan ukuran yang seragam," ucapnya.
Sedangkan untuk bendera merah putih maupun umbul-umbul serta pernak-pernik untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dijual di lapaknya, Arifin mengatakan telah membuatnya dengan berbagai ukuran sejak bulan Februari lalu.
"Karena bulan Agustus ini musiman setiap tahun. Membuatnya harus dicicil sejak bulan Februari dan Maret lalu," ujarnya.
Menurutnya, biasanya yang paling banyak laku terjual di lapaknya adalah umbul-umbul dan pernak-pernik Kemerdekaan RI.
"Karena kalau bendera biasanya masih tahan dipakai selama dua tahun. Jadi, kalau di lapak saya yang paling laris adalah pernak-pernik dan umbul-umbul untuk perayaan Kemerdekaan RI di kampung-kampung," katanya.
Omzet 10 kali lipat
Pada hari-hari biasa di luar bulan Agustus, para penjahit dan pedagang di sentra penjualan bendera Jalan Darmokali Surabaya mengais rejeki dengan menerima jasa menjahit pakaian apapun.
"Saya biasanya banyak menerima pesanan menjahit seragam kerja. Kalau sebelum pandemi dulu juga sering menerima pesanan menjahit seragam anak-anak sekolah," katanya.
Rata-rata, paling sering para penjahit pemilik lapak di Jalan Darmokali Surabaya kerap menerima pesanan umbul-umbul untuk background acara atau berbagai kegiatan. Karena itulah, kawasan tersebut selama ini dikenal sebagai sentra penjualan bendera atau umbul-umbul.
"Kadang-kadang saya juga menerima jasa permak," ujar Sejinah, penjahit dan pedagang bendera di kawasan itu, menandaskan.
Sama seperti penjahit dan pedagang di sepanjang Jalan Darmokali Surabaya lainnya, Sejinah setiap tahunnya juga selalu mengejar peningkatan omzet penjualan di bulan perayaan HUT Kemerdekaan RI, Agustus, yang dikerjakan sejak jauh hari sebelumnya.
"Sejak bulan Januari atau Februari, bendera merah putih dan umbul-umbul serta pernik-pernik untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI harus sudah dibuat. Itu sebagai stok penjualan kita di bulan Agustus," katanya.
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, omzet penjualan bendera merah putih serta umbul-umbul dan pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI di bulan Agustus selalu bisa mencapai sedikitnya 10 kali lipat di banding hari-hari biasa pada bulan yang lain.
Tapi, itu dulu sebelum terjadi pandemi virus corona (COVID-19). Momen HUT Ke-76 Kemerdekaan RI adalah tahun kedua bagi para pedagang bendera di kawasan Jalan Darmokali Surabaya di masa pandemi COVID-19.
Di masa pandemi pada Agustus tahun lalu, rata-rata pedagang mengaku omzetnya hanya meningkat enam kali lipat dibanding hari penjualan pada hari-hari lain di waktu normal.
Agustus tahun ini, para pedagang berjualan di tengah penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) demi menekan penularan COVID-19. Namun, mereka optimistis, perayaan HUT Kemerdekaan RI di bulan Agustus tahun ini, tetap akan membawa keberuntungan terhadap peningkatan omzet penjualannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Sejak dua hari lalu, senyum penjahit dan pedagang di kawasan yang dikenal sebagai sentra penjualan bendera tersebut tampak mengembang. Mereka menyambut datangnya bulan Agustus dengan sumringah.
"Sepanjang bulan Juli lalu penjualan rata-rata masih terbilang sepi. Alhamdulillah, sejak dua hari kemarin mulai ramai. Hari ini, tanggal 1 Agustus, pembeli terus berdatangan dari pagi sampai sore," kata Sejinah, salah satu penjahit dan pedagang bendera di Jalan Darmokali Surabaya, saat dikonfirmasi tadi sore.
Kebanyakan, setiap tahun sepanjang bulan Agustus, dari sinilah bendera-bendera merah putih yang berkibar di rumah-rumah warga, perkantoran, serta umbul-umbul, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipasang di berbagai penjuru Kota Surabaya dan sekitarnya berasal.
Setiap lapak di sepanjang Jalan Darmokali Surabaya memproduksi sendiri bendera dan umbul-umbul serta segala pernak-pernik perayaan Kemerdekaan RI untuk dijual.
Pemilik lapak yang rata-rata memiliki keahlian menjahit mengaku telah mempersiapkan datangnya bulan perayaan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI tahun ini dengan menjahit berbagai ukuran kain sejak bulan Januari atau Februari lalu.
Hari ini, tanggal 1, diyakini hingga 17 Agustus mendatang, mereka mulai menuai hasil.
Tampak yang paling banyak dicari pembeli adalah bendera merah putih untuk dikibarkan di rumah. Tersedia dengan harga beragam, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp45 ribu rupiah, tergantung ukuran dan jenis kain.
"Kalau saya setiap tahun di awal bulan Agustus memang selalu beli bendera merah putih baru. Karena bendera yang lama warnanya sudah memudar. Karena kan pada Agustus tahun lalu sudah dipakai selama sebulan. Belum lagi 10 November dan juga ada hari-hari lain yang diharuskan mengibarkan bendera,” ujar Heri Purwadi, seorang pembeli saat ditemui di Jalan Darmokali Surabaya.
Bagi Heri, demi memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, wajib mengibarkan bendera merah putih yang baru. "Kita harus mendekorasi rumah dengan bendera merah putih yang baru untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI," ucap warga Kota Surabaya itu.
Banjir pesanan bendera
Beberapa lapak pedagang bendera di Jalan Darmokali Surabaya di awal bulan Agustus ini mengaku memperoleh banyak pesanan yang rata-rata datang dari pengurus kampung di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.
Salah satunya Nurkholis Arifin, yang hingga Minggu sore terlihat sibuk di meja mesin jahitnya demi memenuhi tenggat pemesanan bendera merah putih.
Istri dan seorang anak perempuannya yang berusia remaja tampak membantu merapikan jahitan bendera serta mengemasnya ke dalam satuan plastik.
"Ini nanti sama pemesannya mau diambil setelah Maghrib," katanya.
Maklum, hari ini, 1 Agustus, pemerintah mengimbau setiap rumah untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI.
Arifin mendapat pesanan pembuatan bendera dari pengurus perumahan di kawasan Surabaya selatan.
"Ini pengurus kampungnya menginginkan setiap warganya mengibarkan bendera dengan ukuran yang seragam," ucapnya.
Sedangkan untuk bendera merah putih maupun umbul-umbul serta pernak-pernik untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dijual di lapaknya, Arifin mengatakan telah membuatnya dengan berbagai ukuran sejak bulan Februari lalu.
"Karena bulan Agustus ini musiman setiap tahun. Membuatnya harus dicicil sejak bulan Februari dan Maret lalu," ujarnya.
Menurutnya, biasanya yang paling banyak laku terjual di lapaknya adalah umbul-umbul dan pernak-pernik Kemerdekaan RI.
"Karena kalau bendera biasanya masih tahan dipakai selama dua tahun. Jadi, kalau di lapak saya yang paling laris adalah pernak-pernik dan umbul-umbul untuk perayaan Kemerdekaan RI di kampung-kampung," katanya.
Omzet 10 kali lipat
Pada hari-hari biasa di luar bulan Agustus, para penjahit dan pedagang di sentra penjualan bendera Jalan Darmokali Surabaya mengais rejeki dengan menerima jasa menjahit pakaian apapun.
"Saya biasanya banyak menerima pesanan menjahit seragam kerja. Kalau sebelum pandemi dulu juga sering menerima pesanan menjahit seragam anak-anak sekolah," katanya.
Rata-rata, paling sering para penjahit pemilik lapak di Jalan Darmokali Surabaya kerap menerima pesanan umbul-umbul untuk background acara atau berbagai kegiatan. Karena itulah, kawasan tersebut selama ini dikenal sebagai sentra penjualan bendera atau umbul-umbul.
"Kadang-kadang saya juga menerima jasa permak," ujar Sejinah, penjahit dan pedagang bendera di kawasan itu, menandaskan.
Sama seperti penjahit dan pedagang di sepanjang Jalan Darmokali Surabaya lainnya, Sejinah setiap tahunnya juga selalu mengejar peningkatan omzet penjualan di bulan perayaan HUT Kemerdekaan RI, Agustus, yang dikerjakan sejak jauh hari sebelumnya.
"Sejak bulan Januari atau Februari, bendera merah putih dan umbul-umbul serta pernik-pernik untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI harus sudah dibuat. Itu sebagai stok penjualan kita di bulan Agustus," katanya.
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, omzet penjualan bendera merah putih serta umbul-umbul dan pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI di bulan Agustus selalu bisa mencapai sedikitnya 10 kali lipat di banding hari-hari biasa pada bulan yang lain.
Tapi, itu dulu sebelum terjadi pandemi virus corona (COVID-19). Momen HUT Ke-76 Kemerdekaan RI adalah tahun kedua bagi para pedagang bendera di kawasan Jalan Darmokali Surabaya di masa pandemi COVID-19.
Di masa pandemi pada Agustus tahun lalu, rata-rata pedagang mengaku omzetnya hanya meningkat enam kali lipat dibanding hari penjualan pada hari-hari lain di waktu normal.
Agustus tahun ini, para pedagang berjualan di tengah penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) demi menekan penularan COVID-19. Namun, mereka optimistis, perayaan HUT Kemerdekaan RI di bulan Agustus tahun ini, tetap akan membawa keberuntungan terhadap peningkatan omzet penjualannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021