Wali Kota Kediri, Jawa Timur Abdullah Abu Bakar mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di kota itu untuk terus bersinergi, goyong royong demi mencari solusi bersama dalam menangani COVID-19, yang kasusnya naik dalam beberapa waktu terakhir.
"Penanganan COVID-19 ini harus cepat karena ini masalah serius yang menyangkut nyawa. Koordinasi harus terus tetap dilakukan. Di KOPI PAID ini kita cari solusinya bareng-bareng agar COVID-19 di Kota Kediri tertangani dengan baik," katanya di Kediri, Jumat.
Wali Kota bersama Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit diskusi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang dikemas dalam "KOPI PAID" (Koordinasi Pagi Penanganan COVID-19) yang digelar melalui aplikasi zoom meeting guna mencari solusi penanganan COVID-19.
Wali Kota Kediri mengemukakan saat ini semua unsur pemerintah fokus dalam penanganan COVID-19. Penanganan COVID-19 harus dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga koordinasi dan kolaborasi sangat diperlukan untuk mendapat solusi dari setiap permasalahan yang terjadi.
Dalam diskusi yang digelar dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Kediri melalui zoom meeting tersebut, seluruh soal yang terkait dengan penanganan COVID-19 dibahas.
Beragam kendala yang terjadi dibahas secara rinci mulai dari kondisi ketersediaan oksigen, ruang isolasi, proses testing, tracing, hingga bantuan sosial pun dibahas satu persatu untuk mendapatkan solusi terbaik.
Seperti proses pengecekan kondisi kesehatan bagi warga konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri. Karena banyaknya warga yang isolasi mandiri, dalam KOPI PAID didiskusikan hingga disepakati SOP pengecekan yang dilakukan oleh tim PPKM mikro.
Warga isolasi mandiri akan dicek kadar oksigen dalam darah dengan alat oxymeter yang dibawa oleh tim PPKM mikro. Lalu juga terkait dengan sterilisasi setelah melakukan pengecekan ke rumah warga isolasi mandiri.
Selain itu, juga dibahas terkait dengan kendala saat proses testing dan tracing. Banyak warga yang enggan dilakukan testing dan tracing, padahal berstatus sebagai kontak erat pasien positif COVID-19. Padahal proses tersebut sangat penting dalam penanganan COVID-19.
Mengatasi hal ini dibutuhkan koordinasi dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat agar mau mengikuti proses tersebut. Sebagai salah satu solusinya adalah keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang perlu dilakukan agar proses testing dan tracing berjalan lancar.
Di akhir KOPI PAID, Wali Kota Kediri juga mengatakan bahwa saat ini kinerja setiap OPD dalam penanganan COVID-19 di Kota Kediri sudah sinkron. Agar penanganan COVID-19 berjalan maksimal, setiap ada kendala yang ditemui harus segera didiskusikan bersama, sehingga penanganan bisa berjalan lebih cepat lagi.
"Kinerja sudah mulai baik dan kerjanya sudah sinkron. Memang banyak kondisi yang membuat psikologi orang menjadi berubah saat ini. Kita harus terus mengingatkan dan memberikan pengertian kepada masyarakat pentingnya testing dan tracing," kata Abdullah Abu Bakar.
KOPI PAID dibentuk sebagai media komunikasi daring seluruh Satgas Penanganan COVID-19 di Kota Kediri, agar penanganan COVID-19 berjalan maksimal. terdapat delapan bidang yang dibahas dalam KOPI PAID, yakni pelayanan kesehatan, tim ekonomi, tim bansos, tim penindakan, tim komunikasi, tim kawal oksigen, PPKM mikro dan tim sarana prasarana.
Di Kota Kediri, hingga Kamis (22/7) terdapat 1.221 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 436 orang yang masih dirawat, 1.568 orang telah sembuh, dan 217 orang telah meninggal dunia. Pada Kamis terdapat tambahan kasus hingga 100 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, padahal sebelumnya hanya belasan orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Pada Rabu (21/7) terdapat 2.121 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, ada tambahan 15 orang. Terdapat 353 orang yang masih dirawat, 1.551 orang telah sembuh dan 217 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Penanganan COVID-19 ini harus cepat karena ini masalah serius yang menyangkut nyawa. Koordinasi harus terus tetap dilakukan. Di KOPI PAID ini kita cari solusinya bareng-bareng agar COVID-19 di Kota Kediri tertangani dengan baik," katanya di Kediri, Jumat.
Wali Kota bersama Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit diskusi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang dikemas dalam "KOPI PAID" (Koordinasi Pagi Penanganan COVID-19) yang digelar melalui aplikasi zoom meeting guna mencari solusi penanganan COVID-19.
Wali Kota Kediri mengemukakan saat ini semua unsur pemerintah fokus dalam penanganan COVID-19. Penanganan COVID-19 harus dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga koordinasi dan kolaborasi sangat diperlukan untuk mendapat solusi dari setiap permasalahan yang terjadi.
Dalam diskusi yang digelar dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Kediri melalui zoom meeting tersebut, seluruh soal yang terkait dengan penanganan COVID-19 dibahas.
Beragam kendala yang terjadi dibahas secara rinci mulai dari kondisi ketersediaan oksigen, ruang isolasi, proses testing, tracing, hingga bantuan sosial pun dibahas satu persatu untuk mendapatkan solusi terbaik.
Seperti proses pengecekan kondisi kesehatan bagi warga konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri. Karena banyaknya warga yang isolasi mandiri, dalam KOPI PAID didiskusikan hingga disepakati SOP pengecekan yang dilakukan oleh tim PPKM mikro.
Warga isolasi mandiri akan dicek kadar oksigen dalam darah dengan alat oxymeter yang dibawa oleh tim PPKM mikro. Lalu juga terkait dengan sterilisasi setelah melakukan pengecekan ke rumah warga isolasi mandiri.
Selain itu, juga dibahas terkait dengan kendala saat proses testing dan tracing. Banyak warga yang enggan dilakukan testing dan tracing, padahal berstatus sebagai kontak erat pasien positif COVID-19. Padahal proses tersebut sangat penting dalam penanganan COVID-19.
Mengatasi hal ini dibutuhkan koordinasi dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat agar mau mengikuti proses tersebut. Sebagai salah satu solusinya adalah keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang perlu dilakukan agar proses testing dan tracing berjalan lancar.
Di akhir KOPI PAID, Wali Kota Kediri juga mengatakan bahwa saat ini kinerja setiap OPD dalam penanganan COVID-19 di Kota Kediri sudah sinkron. Agar penanganan COVID-19 berjalan maksimal, setiap ada kendala yang ditemui harus segera didiskusikan bersama, sehingga penanganan bisa berjalan lebih cepat lagi.
"Kinerja sudah mulai baik dan kerjanya sudah sinkron. Memang banyak kondisi yang membuat psikologi orang menjadi berubah saat ini. Kita harus terus mengingatkan dan memberikan pengertian kepada masyarakat pentingnya testing dan tracing," kata Abdullah Abu Bakar.
KOPI PAID dibentuk sebagai media komunikasi daring seluruh Satgas Penanganan COVID-19 di Kota Kediri, agar penanganan COVID-19 berjalan maksimal. terdapat delapan bidang yang dibahas dalam KOPI PAID, yakni pelayanan kesehatan, tim ekonomi, tim bansos, tim penindakan, tim komunikasi, tim kawal oksigen, PPKM mikro dan tim sarana prasarana.
Di Kota Kediri, hingga Kamis (22/7) terdapat 1.221 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 436 orang yang masih dirawat, 1.568 orang telah sembuh, dan 217 orang telah meninggal dunia. Pada Kamis terdapat tambahan kasus hingga 100 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, padahal sebelumnya hanya belasan orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Pada Rabu (21/7) terdapat 2.121 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, ada tambahan 15 orang. Terdapat 353 orang yang masih dirawat, 1.551 orang telah sembuh dan 217 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021