Penjualan hewan kurban sapi maupun kambing di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami penurunan selama diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat pandemi COVID-19.
"Memang ada penurunan penjualan hewan kurban saat pandemi, apalagi saat ini ada PPKM darurat dan kondisi ekonomi masyarakat masih terpuruk," kata Andik Hariyadi, seorang penjual hewan kurban yang membuka lapak bursa hewan kurban di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Kamis.
Menurutnya, masih banyak calon pembeli yang menanyakan harga dan belum membeli karena harga hewan kurban mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
"Situasi pandemi sangat memengaruhi penjualan hewan kurban yang menurun hingga 30 persen, bahkan saat ini kadang sehari tidak laku sama sekali," katanya.
Ia menjelaskan hewan kurban yang terjual hingga hari Idul Adha biasanya mencapai 40-50 ekor, namun pada saat pandemi berkisar 20-30 ekor seperti tahun lalu terjual 25 ekor saja.
"Untuk harga hewan kurban memang lebih baik tahun ini dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu harga kambing sekitar Rp1,7 juta per ekor, kini harganya naik menjadi Rp2 juta per ekor," katanya.
Hal senada juga disampaikan pedagang hewan kurban lainnya, Sukardi, yang mengaku penjualan hewan kurban masih sepi menjelang Idul Adha kurang lima hari.
"Pembelinya menurun tajam karena hingga kini baru 10 ekor yang terjual setelah beberapa hari buka lapak hewan kurban di kawasan Tegalbesar. Padahal biasanya sudah lebih dari 30 ekor saat sebelum pandemi," katanya.
Sebelum pandemi, lanjut dia, hewan kurban yang terjual mencapai 70 ekor saat momentum Idul Adha, namun hingga kini baru 10 ekor kambing yang terjual.
"Keuntungannya juga menipis karena hewan kurban yang terjual sedikit. Pedagang juga harus mengeluarkan biaya operasional untuk membuat kandang dan membeli pakan selama beberapa hari hingga Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah," katanya.
Harga kambing di bursa hewan kurban di kawasan Tegalbesar Jember bervariasi dari Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor, sedangkan untuk harga sapi berkisar Rp17 juta hingga Rp18 juta per ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Memang ada penurunan penjualan hewan kurban saat pandemi, apalagi saat ini ada PPKM darurat dan kondisi ekonomi masyarakat masih terpuruk," kata Andik Hariyadi, seorang penjual hewan kurban yang membuka lapak bursa hewan kurban di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Kamis.
Menurutnya, masih banyak calon pembeli yang menanyakan harga dan belum membeli karena harga hewan kurban mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
"Situasi pandemi sangat memengaruhi penjualan hewan kurban yang menurun hingga 30 persen, bahkan saat ini kadang sehari tidak laku sama sekali," katanya.
Ia menjelaskan hewan kurban yang terjual hingga hari Idul Adha biasanya mencapai 40-50 ekor, namun pada saat pandemi berkisar 20-30 ekor seperti tahun lalu terjual 25 ekor saja.
"Untuk harga hewan kurban memang lebih baik tahun ini dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu harga kambing sekitar Rp1,7 juta per ekor, kini harganya naik menjadi Rp2 juta per ekor," katanya.
Hal senada juga disampaikan pedagang hewan kurban lainnya, Sukardi, yang mengaku penjualan hewan kurban masih sepi menjelang Idul Adha kurang lima hari.
"Pembelinya menurun tajam karena hingga kini baru 10 ekor yang terjual setelah beberapa hari buka lapak hewan kurban di kawasan Tegalbesar. Padahal biasanya sudah lebih dari 30 ekor saat sebelum pandemi," katanya.
Sebelum pandemi, lanjut dia, hewan kurban yang terjual mencapai 70 ekor saat momentum Idul Adha, namun hingga kini baru 10 ekor kambing yang terjual.
"Keuntungannya juga menipis karena hewan kurban yang terjual sedikit. Pedagang juga harus mengeluarkan biaya operasional untuk membuat kandang dan membeli pakan selama beberapa hari hingga Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah," katanya.
Harga kambing di bursa hewan kurban di kawasan Tegalbesar Jember bervariasi dari Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor, sedangkan untuk harga sapi berkisar Rp17 juta hingga Rp18 juta per ekor.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021