Dua orang pelaku yang memicu massa dari warga sekitar untuk melawan petugas saat operasi yustisi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di kawasan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu malam, 10 Juli lalu, sudah ditangkap polisi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ganis Setyaningrum mengungkapkan kedua pelaku yang menjadi pemicu penyerangan petugas PPKM itu bukan warga Bulak Banteng Surabaya. 

"Masing-masing berinisial F, warga Jalan Kunti Surabaya, yang bertindak sebagai provokator melalui unggahan di media sosial. Satu lagi berinisial H, warga Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, diketahui sebagai perusak mobil polisi, yang memecah kaca bagian belakang menggunakan batu bata,” kata AKBP Ganis kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Baca juga: Pemilik warung di Surabaya ditangkap diduga picu kerusuhan lawan petugas PPKM
Baca juga: Petugas diserbu massa saat penertiban PPKM darurat di Surabaya
Baca juga: Polisi tetapkan pemilik warung tersangka kericuhan patroli PPKM darurat di Surabaya

Kedua pelaku mengaku kebetulan berada di Bulak Banteng saat petugas gabungan dari kepolisian, TNI, serta Satpol PP dan Linmas dari Kecamatan Kenjeran sedang melakukan operasi yustisi jam malam PPKM darurat.

"Salah satu pelaku, adiknya diamankan petugas Satpol PP karena tidak menggunakan masker. Jadi, dia berusaha untuk membela adiknya. Lalu merusak mobil polisi. Kalau pelaku satunya ini sengaja membuat konten di media sosial yang menyebarkan provokasi anti-terhadap petugas PPKM," ucap AKBP Ganis.

Baca juga: Penguatan personel penertiban PPKM dipertimbangkan setelah kerusuhan di Surabaya
Baca juga: Polisi kejar tersangka lain kericuhan patroli PPKM darurat di Surabaya
Baca juga: Kapolres Tanjung Perak sesalkan kericuhan saat operasi penertiban PPKM darurat

Sebelumnya, tak lama setelah kejadian kericuhan di Bulak Banteng itu, polisi langsung menangkap pemilik warung kopi berinisial E, karena melawan petugas saat hendak dilakukan penindakan setelah didapati warungnya tetap buka pada jam operasional malam. 

Dengan begitu, sudah tiga orang pelaku kericuhan di Bulak Banteng Surabaya yang telah ditangkap. 

Kapolres memastikan polisi masih terus mengembangkan penyelidikan kasus kericuhan dan penyerangan terhadap petugas PPKM untuk menangkap para pelaku lainnya.

"Saya imbau masyarakat patuh terhadap aturan PPKM darurat. Kegiatan operasi yustisi ini tentunya demi keselamatan dan kesehatan masyarakat. PPKM darurat tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID-19. Kita tahu seluruh rumah sakit saat ini sudah penuh. Ketersediaan obat-obatan dan oksiken juga terbatas. Karenanya saya imbau masyarakat patuh," tuturnya.
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021