Kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami kenaikan hingga 300 persen seiring terjadinya lonjakan kasus COVID-19 selama dua pekan terakhir.
"Kenaikan hari ini bahkan sampai 300 persen. Kebutuhan tinggi tapi sejauh ini masih bisa terpenuhi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat di Tulungagung, Rabu.
Saat ini, Dinkes Tulungagung maupun masing-masing fasilitas kesehatan proaktif berkoordinasi dengan produsen oksigen untuk memastikan stok atau pasokan oksigen masih aman hingga sepekan atau dua pekan ke depan. "Alhamdulillah. Konfirmasi dari pihak pabrik, stok aman," katanya.
Ia berharap kasus COVID-19 di Tulungagung maupun sekitarnya tidak terus mengalami lonjakan, sehingga keseimbangan stok oksigen medis tidak terganggu.
"Kami tidak tahu bagaimana sepekan ke depan. Tapi, proyeksi kami, ke depan kemampuan produksi masih aman," katanya.
Jika biasanya saat oksigen habis lalu minta pasokan langsung dikirim, sekarang harus menunggu beberapa jam untuk mendapat oksigen medis.
Ia mencontohkan saat normal jumlah oksigen 100 tabung digunakan 50 tabung dan sisanya sebagai cadangan. Saat ini seluruh oksigen tabung digunakan bersamaan sehingga tak ada cadangan.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr. Supriyanto mengatakan permintaan oksigen di rumah sakit yang dipimpinnya sepekan terakhir meningkat drastis.
"Kalau biasanya 1 sampai 2 juta liter per hari, kini di kisaran 5-6 juta liter per hari," ujar Supriyanto.
Kenaikan kebutuhan oksigen ini sudah diantisipasi oleh manajemen RSUD dr. Iskak dengan menyediakan dua tabung penampung oksigen cair yang mampu menampung hingga 16 juta liter dan 9 juta liter.
Jumlah itu masih bisa dicukupi dengan 260 tabung oksigen berkapasitas 6 ribu liter dan tabung oksigen kecil berkapasitas 1,5 juta liter oksigen cair.
"Mulai awal kami mempunyai perjanjian dengan supplier, setiap (isi) tabung kurang dari 25 persen mereka wajib mengisi, jika tidak mereka kena klaim," katanya.
Terakhir Supriyanto mengatakan saat ini tidak ada masalah dengan ketersediaan oksigen di RSUD dr. Iskak.
Dari data harian Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, dalam beberapa hari terakhir kenaikan harian kasus COVID-19 mencapai puluhan kasus.
Total ada 3.621 kasus dengan jumlah kematian 71 orang dan kesembuhan 3.312 pasien, serta kasus aktif 338 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kenaikan hari ini bahkan sampai 300 persen. Kebutuhan tinggi tapi sejauh ini masih bisa terpenuhi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat di Tulungagung, Rabu.
Saat ini, Dinkes Tulungagung maupun masing-masing fasilitas kesehatan proaktif berkoordinasi dengan produsen oksigen untuk memastikan stok atau pasokan oksigen masih aman hingga sepekan atau dua pekan ke depan. "Alhamdulillah. Konfirmasi dari pihak pabrik, stok aman," katanya.
Ia berharap kasus COVID-19 di Tulungagung maupun sekitarnya tidak terus mengalami lonjakan, sehingga keseimbangan stok oksigen medis tidak terganggu.
"Kami tidak tahu bagaimana sepekan ke depan. Tapi, proyeksi kami, ke depan kemampuan produksi masih aman," katanya.
Jika biasanya saat oksigen habis lalu minta pasokan langsung dikirim, sekarang harus menunggu beberapa jam untuk mendapat oksigen medis.
Ia mencontohkan saat normal jumlah oksigen 100 tabung digunakan 50 tabung dan sisanya sebagai cadangan. Saat ini seluruh oksigen tabung digunakan bersamaan sehingga tak ada cadangan.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr. Supriyanto mengatakan permintaan oksigen di rumah sakit yang dipimpinnya sepekan terakhir meningkat drastis.
"Kalau biasanya 1 sampai 2 juta liter per hari, kini di kisaran 5-6 juta liter per hari," ujar Supriyanto.
Kenaikan kebutuhan oksigen ini sudah diantisipasi oleh manajemen RSUD dr. Iskak dengan menyediakan dua tabung penampung oksigen cair yang mampu menampung hingga 16 juta liter dan 9 juta liter.
Jumlah itu masih bisa dicukupi dengan 260 tabung oksigen berkapasitas 6 ribu liter dan tabung oksigen kecil berkapasitas 1,5 juta liter oksigen cair.
"Mulai awal kami mempunyai perjanjian dengan supplier, setiap (isi) tabung kurang dari 25 persen mereka wajib mengisi, jika tidak mereka kena klaim," katanya.
Terakhir Supriyanto mengatakan saat ini tidak ada masalah dengan ketersediaan oksigen di RSUD dr. Iskak.
Dari data harian Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, dalam beberapa hari terakhir kenaikan harian kasus COVID-19 mencapai puluhan kasus.
Total ada 3.621 kasus dengan jumlah kematian 71 orang dan kesembuhan 3.312 pasien, serta kasus aktif 338 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021