Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 menjaring 137 orang pelanggar protokol kesehatan (prokes) saat operasi hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Sabtu (3/7) malam.
 
"Total ada 137 orang yang kami bawa hingga pukul 23.00 WIB, itu berasal dari semua kecamatan se-Surabaya. Mereka kami bawa dengan bus dan langsung mengikuti tour of duty di tempat pemulasaran jenazah, lalu ke makam Keputih, supaya mereka tahu pemakamannya," kata Koordinator Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Minggu.

Setelah mengikuti tour of duty atau perjalanan ke pemakaman COVID-19, pada Minggu paginya para pelanggar prokes tersebut akan menjalani kerja bakti dan dilanjutkan dengan mengikuti tes usap. 

Bahkan, lanjut dia, mereka juga diperlihatkan proses pemandian jenazah dan juga diminta memberikan makan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Lingkungan Pondok Ssosal (Liponsos) Keputih Surabaya. 

"Ini untuk menumbuhkan kesadaran mereka, sehingga kami berharap mereka bisa menjaga protokol kesehatan bagi diri dan keluarganya," kata Eddy yang juga Kepala Satpol PP Surabaya ini.

Operasi hari pertama PMKM Darurat tersebut diikuti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya. Mereka berkeliling Kota Surabaya hingga larut malam.
 
Awalnya, rombongan ibu berangkat bersama-sama dari Balai Kota Surabaya- Gentengkali - Tunjungan - Embong Malang - Kedungdoro - Pasar Kembang - Banyuurip - Sukomanunggal - Darmo Indah-  Ngesong - HR Muhammad - Yonosoewoyo- Wiyung -  Gunungsari - Karah - Jambangan- Gayungsari - A. Yani - Darmo- Basuki Rahmat- Embong Malang- Bubutan- Tugu Pahlwan- Kemayoran - Perak Barat- putar balik - lalu menuju Perak - veteran- Pahlawan- Gemblongan- Gentengkali- lalu balik lagi ke Balai Kota Surabaya.
 
Saat keliling itu, Wali Kota Eri menemukan beberapa warung yang masih dibuka di atas pukul 20.00 WIB. Wali kota berhenti dan langsung meminta warung-warung itu untuk tutup. Bahkan, ada sebuah warung yang buka dan ternyata pengunjungnya minum miras. 

Seketika pengunjung itu langsung diminta KTP dan langsung dibawa. Beberapa warung yang diketahui masih buka, pada saat itu langsung diminta tutup, dan para pengunjungnya yang melanggar protokol kesehatan langsung diminta KTP dan di bawa untuk ikut tour of duty ke makam.
 
Seusai keliling Surabaya, Wali Kota Eri mengatakan memang ada beberapa warung kopi dan warung makanan yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB, akhirnya mereka pun dilakukan pembinaan, yaitu dengan diambil KTP-nya lalu dibawa menggunakan bus.
 
Menurut Wali Kota Eri, hal itu penting dilakukan untuk membuat sadar mereka. Ia juga berharap mereka sadar dari hatinya bahwa saat ini Surabaya kondisinya mengkhawatirkan, jangan malah abai terhadap prokes. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021