Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan berupa 30 tempat tidur ke Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga Surabaya sebagai tambahan layanan perawatan kuratif bagi pasien COVID-19.
"Ini untuk menambah fasilitas layanan bagi pasien yang terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di sana," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu.
Sebanyak 30 tempat tidur bantuan dari Pemprov Jatim tersebut diterima langsung oleh Dokter Cahyo yang bertugas mewakili Direktur RS Universitas Airlangga Surabaya Prof Nasronuddin, Jumat (2/7) malam.
Menurut Khofifah, Pemprov bersama Satgas COVID-19 Jatim terus berkoordinasi terkait upaya penyediaan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
Pihaknya berupaya agar setiap rumah sakit bisa tetap memiliki ketersediaan tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19, utamanya dengan gejala sedang hingga berat.
Sebab, kata gubernur, untuk pasien COVID-19 dengan tanpa gejala dan dengan gejala ringan diupayakan untuk mendapatkan layanan di pusat-pusat karantina dan juga pusat isolasi yang disediakan pemerintah.
"Kami terus berupaya menambah unit tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang memang tingkat keterisiannya sudah tinggi. Seperti beberapa waktu yang lalu kami membantu penambahan di RS Bangkalan sebanyak 30 unit, kemudian RS Lapangan Indrapura 50 unit," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berulang kali melakukan koordinasi secara virtual dengan bupati/wali kota untuk memastikan agar penambahan segera dilakukan bagi RS yang tingkat keterisiannya (BOR) sudah di atas 60 persen.
Pihaknya secara internal sudah memiliki sistem navigasi, yaitu yang status BOR di bawah 60 persen, kemudian BOR antara 60-80 persen, dan BOR di atas 80 persen.
"Kalau sudah di atas 80 persen BOR-nya maka sudah masuk status merah. Mereka mau tidak mau harus melakukan penambahan tempat tidur," tutur Gubernur Khofifah.
Ia menjelaskan, total ada 13 daerah di Jatim yang BOR ruang isolasi dan BOR ruang ICU sudah di atas 80 persen.
Secara khusus Khofifah meminta agar 13 daerah tersebut bergandengan tangan untuk bersama-sama menambah tempat tidur perawatan COVID-19 dan menurunkan BOR. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ini untuk menambah fasilitas layanan bagi pasien yang terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di sana," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu.
Sebanyak 30 tempat tidur bantuan dari Pemprov Jatim tersebut diterima langsung oleh Dokter Cahyo yang bertugas mewakili Direktur RS Universitas Airlangga Surabaya Prof Nasronuddin, Jumat (2/7) malam.
Menurut Khofifah, Pemprov bersama Satgas COVID-19 Jatim terus berkoordinasi terkait upaya penyediaan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
Pihaknya berupaya agar setiap rumah sakit bisa tetap memiliki ketersediaan tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19, utamanya dengan gejala sedang hingga berat.
Sebab, kata gubernur, untuk pasien COVID-19 dengan tanpa gejala dan dengan gejala ringan diupayakan untuk mendapatkan layanan di pusat-pusat karantina dan juga pusat isolasi yang disediakan pemerintah.
"Kami terus berupaya menambah unit tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang memang tingkat keterisiannya sudah tinggi. Seperti beberapa waktu yang lalu kami membantu penambahan di RS Bangkalan sebanyak 30 unit, kemudian RS Lapangan Indrapura 50 unit," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berulang kali melakukan koordinasi secara virtual dengan bupati/wali kota untuk memastikan agar penambahan segera dilakukan bagi RS yang tingkat keterisiannya (BOR) sudah di atas 60 persen.
Pihaknya secara internal sudah memiliki sistem navigasi, yaitu yang status BOR di bawah 60 persen, kemudian BOR antara 60-80 persen, dan BOR di atas 80 persen.
"Kalau sudah di atas 80 persen BOR-nya maka sudah masuk status merah. Mereka mau tidak mau harus melakukan penambahan tempat tidur," tutur Gubernur Khofifah.
Ia menjelaskan, total ada 13 daerah di Jatim yang BOR ruang isolasi dan BOR ruang ICU sudah di atas 80 persen.
Secara khusus Khofifah meminta agar 13 daerah tersebut bergandengan tangan untuk bersama-sama menambah tempat tidur perawatan COVID-19 dan menurunkan BOR. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021