Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merancang mobil listrik ramah lingkungan bernama i-Deora yang berfokus pada desain kendaraan electric compact SUV.
Ide merancang kendaraan itu dicetuskan tim Sach Molina ITS yang beranggotakan Muhammad Haekal Shafi, Ian Reyhan Junior, Fahreza Aji Taruna, Fikriyubi Fertomo, Rhema Agi Magiza, Muhammad Rumi Latif, Fahri Humaidi, Tengku Rafly Rizqulloh, Riqy Rizqyandra, dan Athaariq Ardhiansyah.
Ketua Tim Muhammad Haekal Shafi menyampaikan bahwa i-Deora didesain menggunakan kaidah engineering dari sisi mekanik, elektrik, serta desain eksterior dan interior sehingga mobil tersebut dapat menjadi kendaraan urban harian.
“i-Deora dapat menjadi kendaraan pelepas penat di akhir pekan karena aman dan nyaman untuk digunakan,” kata Haekal dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Haekal menjelaskan mobil listrik tersebut dirancang untuk Indonesia pada tahun 2030, berangkat dari permasalahan lingkungan yang dihadapi dunia.
Menurutnya, tema kendaraan electric compact SUV merupakan gagasan baru yang belum ada di Indonesia.
“Melalui karya ini, kami ingin membuat suatu gebrakan terhadap dunia riset kendaraan listrik di Indonesia,” kata Haekal.
Tim Sach-Molina ITS merancang mobil listrik itu agar nampak unggul dari segala sisi mulai dari engineering hingga seni.
Perancangan desain dilakukan dari segi sasis atau kerangka, body, interior, keamanan mesin, dan sistem power control.
Lebih lanjut Haekal menjelaskan bahwa i-Deora dirancang menggunakan kaidah V-shape diagram.
Tahap pertama yaitu fase review terhadap literatur yang telah ada, kebutuhan pasar, hingga ide-ide yang berpotensi.
Selanjutnya merencanakan riset terhadap sasaran berkaitan dengan desain tema, model mobil, serta spesifikasi mesin.
Kemudian dilakukan pembuatan desain mulai dari konsep, mesin, layouting hingga akhirnya dihasilkan suatu desain akhir.
Karya inovatif mobil listrik itu juga telah berhasil mengantongi gelar sebagai juara kedua kategori desain mobil dalam ajang PLN Innovation & Competition in Electricity (ICE) 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Ide merancang kendaraan itu dicetuskan tim Sach Molina ITS yang beranggotakan Muhammad Haekal Shafi, Ian Reyhan Junior, Fahreza Aji Taruna, Fikriyubi Fertomo, Rhema Agi Magiza, Muhammad Rumi Latif, Fahri Humaidi, Tengku Rafly Rizqulloh, Riqy Rizqyandra, dan Athaariq Ardhiansyah.
Ketua Tim Muhammad Haekal Shafi menyampaikan bahwa i-Deora didesain menggunakan kaidah engineering dari sisi mekanik, elektrik, serta desain eksterior dan interior sehingga mobil tersebut dapat menjadi kendaraan urban harian.
“i-Deora dapat menjadi kendaraan pelepas penat di akhir pekan karena aman dan nyaman untuk digunakan,” kata Haekal dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Haekal menjelaskan mobil listrik tersebut dirancang untuk Indonesia pada tahun 2030, berangkat dari permasalahan lingkungan yang dihadapi dunia.
Menurutnya, tema kendaraan electric compact SUV merupakan gagasan baru yang belum ada di Indonesia.
“Melalui karya ini, kami ingin membuat suatu gebrakan terhadap dunia riset kendaraan listrik di Indonesia,” kata Haekal.
Tim Sach-Molina ITS merancang mobil listrik itu agar nampak unggul dari segala sisi mulai dari engineering hingga seni.
Perancangan desain dilakukan dari segi sasis atau kerangka, body, interior, keamanan mesin, dan sistem power control.
Lebih lanjut Haekal menjelaskan bahwa i-Deora dirancang menggunakan kaidah V-shape diagram.
Tahap pertama yaitu fase review terhadap literatur yang telah ada, kebutuhan pasar, hingga ide-ide yang berpotensi.
Selanjutnya merencanakan riset terhadap sasaran berkaitan dengan desain tema, model mobil, serta spesifikasi mesin.
Kemudian dilakukan pembuatan desain mulai dari konsep, mesin, layouting hingga akhirnya dihasilkan suatu desain akhir.
Karya inovatif mobil listrik itu juga telah berhasil mengantongi gelar sebagai juara kedua kategori desain mobil dalam ajang PLN Innovation & Competition in Electricity (ICE) 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021