Kota Madiun, Jawa Timur, mengalami deflasi pada Juni 2021 sebesar 0,21 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,15.

"Ada sejumlah komoditas yang menekan inflasi, di antaranya menurunnya tarif kereta api yang menyumbang sebesar 15,32 persen. Kemudian turunnya harga daging ayam ras, telepon seluler, cabai rawit, cabai merah, daging sapi, dan angkutan antarkota," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny di Madiun.

Dwi Yuhenny dalam konferensi pers secara virtual menyebut komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di antaranya naiknya harga tukang bukan mandor, telur ayam ras, upah asisten rumah tangga, emas perhiasan, serta sewa rumah.

"Kalau dilihat dari kelompok pengeluaran, penyumbang deflasi tertinggi terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok transportasi, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau," katanya.

Ia menambahkan jika melihat catatan inflasi Kota Madiun pada Juni 2016-2021, baru tahun ini yang mengalami deflasi, hal itu disebabkan karena pandemi yang masih berlangsung saat ini.

Sementara dari delapan kota di Jawa Timur dengan IHK, tujuh kota mengalami deflasi dan hanya satu kota mengalami inflasi.

Untuk tujuh kota yang mengalami deflasi masing-masing Sumenep sebesar 0,58 persen, diikuti Banyuwangi 0,30 persen, Madiun 0,21 persen, Surabaya dan Probolinggo sebesar 0,17 persen, serta Kediri dan Jember sebesar 0,10 persen.

"Sedangkan kota yang mengalami inflasi yaitu Malang sebesar 0,08 persen," kata Dwi Yuhenny.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021