Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono siap donor plasma konvalesen usai dinyatakan sembuh dari penularan COVID-19.
"Saya sembuh dari COVID-19 setelah hasil tes usap kedua dinyatakan negatif," ujar Adi Sutarwojono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin.
Awi saapaan akrab Adi Sutarwijono terlihat memimpin rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pandangan fraksi terkait laporan pertanggung jawaban APBD Kota Surabaya tahun 2020.
Selain itu, Awi juga hadir dalam rapat pimpinan DPRD Surabaya dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terkait penerapan protokol kesehatan di gedung DPRD Surabaya.
Awi menceritakan sebelum dinyatakan tertular COVID-19, dirinya mengaku merasa pusing dan demam. Setelah dinyatakan positif, Ketua DPC PDIP Surabaya tersebut menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Surabaya pada Senin (8/6) .
"Setelah itu, saya menjalani isolasi mandiri di rumah. Saya juga sempat khawatir karena anggota keluarga dirumah juga positif," ujarnya.
Menurut Awi, penularan varian baru COVID-19 sangat cepat memicu klaster rumah tangga. Untuk itu, Awi mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan kemudian pernah menjadi penyintas lalu melepas masker. Tetap menjaga jarak, dan tidak bepergian kalau tidak perlu," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat supaya mengenakan doubel masker karena menurut Dinas Kesehatan setenpat memakai satu masker saja tidak cukup mengantisipasi penularan COVID-19.
Adi juga berharap agar masyarakat yang terpapar COVID-19 segera sembuh dan penularan COVID-19 di Surabaya melandai serta terkendali dengan baik.
Diketahui sembilan legislator DPRD Surabaya sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 usai mengikuti sejumlah kegiatan di Surabaya. Mereka mayoritas anggota Fraksi PDIP dan empat orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya sembuh dari COVID-19 setelah hasil tes usap kedua dinyatakan negatif," ujar Adi Sutarwojono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin.
Awi saapaan akrab Adi Sutarwijono terlihat memimpin rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pandangan fraksi terkait laporan pertanggung jawaban APBD Kota Surabaya tahun 2020.
Selain itu, Awi juga hadir dalam rapat pimpinan DPRD Surabaya dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terkait penerapan protokol kesehatan di gedung DPRD Surabaya.
Awi menceritakan sebelum dinyatakan tertular COVID-19, dirinya mengaku merasa pusing dan demam. Setelah dinyatakan positif, Ketua DPC PDIP Surabaya tersebut menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Surabaya pada Senin (8/6) .
"Setelah itu, saya menjalani isolasi mandiri di rumah. Saya juga sempat khawatir karena anggota keluarga dirumah juga positif," ujarnya.
Menurut Awi, penularan varian baru COVID-19 sangat cepat memicu klaster rumah tangga. Untuk itu, Awi mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan kemudian pernah menjadi penyintas lalu melepas masker. Tetap menjaga jarak, dan tidak bepergian kalau tidak perlu," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat supaya mengenakan doubel masker karena menurut Dinas Kesehatan setenpat memakai satu masker saja tidak cukup mengantisipasi penularan COVID-19.
Adi juga berharap agar masyarakat yang terpapar COVID-19 segera sembuh dan penularan COVID-19 di Surabaya melandai serta terkendali dengan baik.
Diketahui sembilan legislator DPRD Surabaya sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 usai mengikuti sejumlah kegiatan di Surabaya. Mereka mayoritas anggota Fraksi PDIP dan empat orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021