Dinas Kesehatan Kota Surabaya menetapkan 28 lokasi fasilitas kesehatan (faskes) sebagai pendukung pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang dikhususkan bagi karyawan dan buruh perusahaan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa menjelaskan meski vaksin gotong royong ini menyasar karyawan dan buruh perusahaan, tapi peserta vaksin dari kalangan perorangan juga diperbolehkan mengikuti program ini.

"Intinya karyawan yang banyak dan siapapun juga bisa menjadi peserta vaksin gotong royong, perorangan juga diperbolehkan," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Kota Surabaya mengajukan kepada pemerintah pusat sekitar 100.000 vial vaksin gotong royong. Untuk jenisnya, berbeda dengan vaksinasi sasaran sebelumnya.

"Jadi vaksin gotong royong itu merknya berbeda dengan vaksin program sebelumnya, tidak sama. Faskesnya pun tidak bisa dipakai lagi menjadi faskes untuk vaksin program, karena P-care-nya mempunyai akun yang berbeda," katanya.

Untuk mendukung percepatan program vaksinasi gotong royong, kata dia, Dinkes Surabaya telah menerbitkan SK bagi faskes yang lolos verifikasi dan memenuhi persyaratan, sedangkan untuk vaksin sendiri, nantinya akan disiapkan oleh Bio Farma.

"Jadi faskes itu bekerja sama dengan Bio Farma, kemudian perusahaan itu bekerja sama. Sehingga vaksin itu akan diturunkan ke faskes yang sudah ada SK-nya. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah bisa," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya menargetkan sekitar 1,8 juta jiwa jumlah total sasaran penerima program vaksinasi di Kota Surabaya. Ia berharap, target itu dapat tercapai tuntas di Tahun 2021.

"Kalau target secara keseluruhan sekitar 1,8 juta. Tahun ini harus selesai, biar herd immunity-nya terbentuk," ujarnya.  (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021