Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para ulama di Pulau Madura dan semua elemen masyarakat menyukseskan program vaksinasi guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
"Peran ulama dan semua elemen masyarakat di Madura ini penting dalam menyukseskan program ini, demi mencegah penyebaran COVID-19 di bumi Madura ini," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang ke Sampang meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di wilayah itu bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta.
Kunjungan orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim itu diterima langsung oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat beserta forkopimda.
Saat tiba di Pendopo Pemkab Sampang, Gubernur Jatim melihat langsung proses pemberian vaksin Sinovac terhadap 1.000 orang peserta vaksinasi.
Vaksinasi skala besar itu bertempat di tiga titik, yakni di halaman Pendopo Trunojoyo Pemkab Sampang, alun-alun Wijaya Kusuma, dan Asrama Kodim 0828 Sampang.
Peserta vaksinasi kal ini terdiri atas warga lanjut usia (lansia), tenaga pendidik, dan masyarakat umum dari tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Sampang, Camplong, Omben, Pangarengan, Jrengik, Torjun, dan Kedungdung.
Ia menyatakan sengaja datang secara langsung guna memastikan proses vaksinasi di Sampang berjalan dengan baik. Dorongan dari semua elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh ulama, dan pemerintah penting dalam rangka mensukseskan program tersebut.
Saat ini, kata dia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah bentuk respon atas meningkatnya kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan.
"Sampang ini juga perlu menjadi perhatian, karena lokasinya bersebelahan dengan Bangkalan, di mana lonjakan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bangkalan telah terjadi sejak masa libur Lebaran," katanya.
Gubernur mengatakan kasus COVID-19 di Bangkalan terpusat di empat kecamatan, yakni Kecamatan Bangkalan, Klampis, Geger, dan Kecamatan Arosbaya, dan saat ini status keempat kecamatan tersebut masuk dalam zona merah.
"Karena bersebelahan kemungkinan ada interaksi dengan masyarakat Sampang, untuk memutus penyebaran perlu deteksi dini melalui vaksinasi seperti yang dilakukan saat ini," katanya.
Selanjutnya Gubernur juga menyampaikan, pentingnya saling mengingatkan untuk menjaga dan menegakkan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan ketat dengan memakai masker sebagai cara menjaga diri, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun.
"Ini cara yang paling aman bagi kita semua untuk menjaga lingkungan dari terpaparnya virus corona," demikian Khofifah Indar Parawansa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Peran ulama dan semua elemen masyarakat di Madura ini penting dalam menyukseskan program ini, demi mencegah penyebaran COVID-19 di bumi Madura ini," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang ke Sampang meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di wilayah itu bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta.
Kunjungan orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim itu diterima langsung oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat beserta forkopimda.
Saat tiba di Pendopo Pemkab Sampang, Gubernur Jatim melihat langsung proses pemberian vaksin Sinovac terhadap 1.000 orang peserta vaksinasi.
Vaksinasi skala besar itu bertempat di tiga titik, yakni di halaman Pendopo Trunojoyo Pemkab Sampang, alun-alun Wijaya Kusuma, dan Asrama Kodim 0828 Sampang.
Peserta vaksinasi kal ini terdiri atas warga lanjut usia (lansia), tenaga pendidik, dan masyarakat umum dari tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Sampang, Camplong, Omben, Pangarengan, Jrengik, Torjun, dan Kedungdung.
Ia menyatakan sengaja datang secara langsung guna memastikan proses vaksinasi di Sampang berjalan dengan baik. Dorongan dari semua elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh ulama, dan pemerintah penting dalam rangka mensukseskan program tersebut.
Saat ini, kata dia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah bentuk respon atas meningkatnya kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan.
"Sampang ini juga perlu menjadi perhatian, karena lokasinya bersebelahan dengan Bangkalan, di mana lonjakan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bangkalan telah terjadi sejak masa libur Lebaran," katanya.
Gubernur mengatakan kasus COVID-19 di Bangkalan terpusat di empat kecamatan, yakni Kecamatan Bangkalan, Klampis, Geger, dan Kecamatan Arosbaya, dan saat ini status keempat kecamatan tersebut masuk dalam zona merah.
"Karena bersebelahan kemungkinan ada interaksi dengan masyarakat Sampang, untuk memutus penyebaran perlu deteksi dini melalui vaksinasi seperti yang dilakukan saat ini," katanya.
Selanjutnya Gubernur juga menyampaikan, pentingnya saling mengingatkan untuk menjaga dan menegakkan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan ketat dengan memakai masker sebagai cara menjaga diri, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun.
"Ini cara yang paling aman bagi kita semua untuk menjaga lingkungan dari terpaparnya virus corona," demikian Khofifah Indar Parawansa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021