Program studi Teknik Elektro dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra mendapatkan bantuan dana pengembangan Inovasi Modul Digital (IMD) 2021 sebesar Rp99 juta dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Tim dosen prodi Teknik Elektro beranggotakan ketua tim Felix Pasila, S.T., M.Sc.,Ph.D., dan dua anggota yakni Ir. Handry Khoswanto, M.T., IPM serta Ir. Julius Sentosa Setiadji, M.T., IPM. Sedangkan prodi Ilmu Komunikasi dikerjakan oleh Astri Yogatama, S.Sos., M.Si., dan timnya.

Felix di Surabaya, Jumat mengatakan dia bersama tim berhasil meraih pendanaan tertinggi dari Kemendikbud Ristek sebesar Rp50 juta rupiah dari proposal berjudul "Pengembangan Modul Simulasi Internet of Thing (IoT) Pada Building Automation System Berbasis Virtual Reality".

"Kami bisa mengembangkan modul digital mengenai Internet of Thing yang tak hanya dimanfaatkan oleh para mahasiswa Teknik Elektro UK Petra saja akan tetapi juga seluruh mahasiswa di Indonesia," kata Felix.

Obyek penelitian ini menggunakan obyek kampus gedung Q UK Petra, yang memang merupakan Green Campus dan sudah menjalankan sistem Building Automation System (BAS). Produk inovasi tim prodi Teknik Elektro menambahkan modul simulasi IoT dengan teknologi 360/AR/VR.

"Jadi seolah-olah yang mengakses modul ini bisa merasakan secara langsung pembelajaran itu. Seperti sedang praktikum padahal berada di rumah," kata Handry.

Modul ini nantinya akan berisi empat modul yaitu modul pertama dengan durasi 10 menit berisi pengantar mengenai IoT, penggunaan sensor dan actuator (penggerak) serta controller yang digunakan. Modul kedua durasi 10 menit berisi pengantar teknologi Building Automation System (BAS).

Modul ketiga selama 30 menit berisi simulasi sistem kendali perangakat BAS di gedung Q UK Petra. Terakhir modul keempat selama 60 menit berisi penilaian yang dapat dilakukan sendiri.

Lain halnya dengan tim prodi Ilmu Komunikasi (IKOM) dengan proposalnya yang bertajuk "Analisis Sentimen Publik untuk Matakuliah Manajemen Komunikasi Strategis dengan Menggunakan Machine Learning".

Astri Yogatama dan tim awalnya mempunyai ide ini berangkat dari kesulitan saat mengajar melalui daring di saat pandemi ini.

Mahasiswa, kata Astri, butuh praktikum simulasi sentimen yang lebih interaktif, adanya aplikasi sentimen yang awalnya gratis lalu bayar dan itu sangat mahal.

"Jadi saya berharap dengan adanya hibah ini bisa memproduksi video tutorial dan simulasi sentimen yang dilengkapi aplikasi digital. Lalu mahasiswa bisa eksplorasi tanpa biaya tinggi sebab sifat modul ini adalah open source," kata dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Kepala Laboratorium Public Relations Ilmu Komunikasi UK Petra.

Astri membuat modul ajar digital yang lebih atraktif jika dibandingkan dengan modul ajar cetak. Akan terdapat karakter new media di dalamnya seperti digital interactivity, hypertextual, virtual, networked dan simulated.

"Jadi akan tercapai salah satu tujuan kemerdekaan belajar yang dicanangkan pemerintah. Proses pembelajaran pun dapat dialami oleh masyarakat luas meski di situasi pandemi dengan sangat atraktif dan murah," ucap Astri.

Tim prodi IKOM yang meraih hibah Rp49 juta ini menciptakan modul digital yang terdiri dari beberapa konten mulai dari analisa konteks Big Data, pengolahan informasi tekstual dengan teknik penggalian data serta teknik analisa sentiment dengan machine learning. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021