Kabupaten Bangkalan di Madura, Jawa Timur, masuk zona oranye atau berisiko sedang setelah melonjaknya kasus aktif COVID-19 selama beberapa hari terakhir.

"Berdasarkan data yang kami terima tentang zonasi risiko dari Satgas Penanganan COVID-19 Pusat, Bangkalan sudah masuk zona oranye," ujar anggota Satgas Kuratif COVID-19 Jatim dr. Makhyan Jibril ketika dihubungi di Surabaya, Selasa malam.

Sebelumnya, Bangkalan masuk zona kuning atau risiko rendah terhadap penyebaran COVID-19.

Dokter Jibril menyatakan, terdapat sejumlah indikator yang menentukan zonasi suatu daerah, seperti penambahan kasus COVID-19, angka kesembuhan, angka kematian, hingga tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit setempat.

"Jadi, pekan lalu Bangkalan memang zona kuning, tapi pekan ini naik status ke oranye karena kasus aktif yang melonjak," ucap dokter muda lulusan S2 di Bidang Healthcare Enterpreneurship di University College London, Inggris tersebut.

Zona oranye hanya terjadi di Bangkalan, sedangkan tiga daerah lainnya, yakni Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih berada di zona kuning (berisiko rendah).

Dari zonasi di Bangkalan, terdapat satu kecamatan yang masuk zona merah, yaitu Kecamatan Arosbaya, kemudian 15 kecamatan masuk zona oranye, dan dua kecamatan masuk zona kuning.

Berdasarkan data sebaran pasien dari Dinas Kominfo Jatim per 8 Juni 2021, di Bangkalan secara keseluruhan telah mencapai 1.899 kasus positif COVID-19, kemudian sembuh 1.521 kasus, lalu meninggal dunia 188 kasus, serta kasus aktif atau sedang menjalani perawatan 190 kasus.

Khusus per hari ini, tambahan terkonfirmasi positif sebanyak 80 kasus, lalu sembuh satu orang, meninggal dunia empat orang serta 75 kasus aktif.

Di sisi lain, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyampaikan kasus baru COVID-19 di wilayah tersebut mencapai 322 kasus selama dua pekan terakhir, dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

"Data penderita COVID-19 ini mulai 10 April hingga 7 Juni 2021," kata Ra Latif, sapaan akrab Bupati Bangkalan.

Pemkab Bangkalan juga telah menyiapkan fasilitas kesehatan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) dengan menyediakan 150 tempat tidur, yang sekarang telah digunakan untuk 93 pasien COVID-19.

"Pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Bangkalan ini adalah yang positif, akan tetapi mengalami gejala," tutur dia.

Sedangkan, untuk pasien COVID-19 positif, namun tak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG), Satgas COVID-19 Bangkalan menempatkannya di Balai Diklat Pemkab dengan kapasitas 74 tempat tidur, yang sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 pasien. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021