PT Petrokimia Gresik menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perkebunan Nusantara XI agroindustri gula untuk program agro solution di Kantor Pusat PTPN XI Surabaya.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Kamis, menjelaskan kerja sama ini bertujuan menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai pemegang kebijakan di bidang usaha pertanian yang saat ini masih berjalan sendiri-sendiri.

Selain itu, program agro solution bertujuan mendukung program pemerintah untuk membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani tebu serta mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional dan khususnya gula.

Ia menjelaskan dalam pelaksanaan kerja sama pelaksanaan agro solution PT Petrokimia Gresik akan memberikan dukungan pendampingan intensif kepada petani dalam kegiatan budi daya tanaman tebu, serta jaminan pasokan sarana produksi yaitu pupuk non subsidi dan pestisida berkualitas.

Sedangkan PTPN XI berperan memfasilitasi permodalan petani tebu melalui kredit perbankan serta menampung hasil hasil panen tebu petani melalui skema kemitraan di masing-masing pabrik gula.

"PTPN XI mendorong upaya meningkatkan kesejahteraan mitra petani tebu melalui peningkatan produktivitas usaha tani dengan praktik budi daya pertanian unggul, karena salah satu penyebab menurunnya minat petani untuk menanam tebu adalah nilai ekonomis komoditas tebu," kata Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja, dalam rilis yang sama.

Tulus memaparkan saat ini PTPN XI telah memulai aktivitas giling tahun 2021, di antaranya Pabrik Gula Poerwodadie, PG Redjosarie, PG Pagottan, PG Kedawoeng, PG Wonolangan, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom, dan PG Pradjekan.

Sedangkan target gula yang diproduksi tahun ini sebanyak 304 ribu ton, lebih banyak dibanding realisasi produksi tahun 2020 sekitar 290 ribu ton.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021