Sebanyak 3.029 warga lanjut usia (lansia) dari 16.164 sasaran lansia di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, telah menjalani vaksinasi COVID-19 sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok dan mencegah penularan virus corona jenis baru.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr Denik Wuryani mengatakan pemberian vaksin COVID-19 bagi 3.029 lansia tersebut merupakan data dari Pemprov Jawa Timur hingga Rabu (26/5).

"Sejauh ini ada 3.029 lansia yang telah mendapatkan vaksin. Proses vaksinasi terus berlanjut hingga menuntaskan semua sasaran sebanyak 16.164 lansia di Kota Madiun," ujar dr Denik di Madiun, Jumat.

Sesuai data, sebanyak 3.029 lansia di Kota Pecel tersebut telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama, sedangkan 1.291 lansia di antaranya telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua.

Wali Kota Madiun Maidi menegaskan pemberian vaksin COVID-19 bagi kaum lansia merupakan upaya Pemkot Madiun mendukung program vaksinasi pemerintah pusat guna memberantas pandemi.

Selain itu, vaksinasi bagi lansia juga merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Madiun kepada warga lanjut usia, terlebih dalam momentum peringatan Hari Lansia yang jatuh setiap tanggal 29 Mei.

"Lansia ini menjadi salah satu prioritas karena termasuk golongan rentan. Makanya kami berikan perhatian lebih," kata Wali Kota Madiun Maidi.

Dalam memperhatikan warga lansia, Pemkot Madiun telah memiliki agenda rutin senam lansia setiap sebulan sekali. Kegiatan senam juga berlanjut dengan pemeriksaan kesehatan dan pemberian gizi tambahan.

Namun, kegiatan tersebut terpaksa harus ditunda sementara waktu karena pandemi COVID-19. Sebagai gantinya, Wali Kota Maidi menyebut kegiatan pemeriksaan kesehatan lebih difokuskan di posyandu lansia yang ada di tiap kelurahan.

"Biasanya kami kumpulkan untuk senam di Stadion Wilis, tetapi karena masih pandemi, kegiatan dialihkan di posyandu lansia masing-masing kelurahan. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk mencegah COVID-19," kata Maidi.

Ia menjelaskan kegiatan tak hanya urusan kesehatan, tetapi juga berbagai kegiatan produktif lain, seperti membuat kerajinan hingga berkebun dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Hal itu dilakukan untuk mengisi waktu senggang para lansia.

"Prinsipnya lansia itu harus senang. Kami beri bantuan sembako, kami cek kesehatannya, diberi tambahan asupan gizi, dan kami beri kegiatan. Kalau lansia senang, aliran darahnya lancar jadi tidak mudah sakit," ujarnya.

Pihaknya mengklaim upaya tersebut terbukti berhasil. Sebab, angka harapan hidup masyarakat Kota Madiun mencapai 72,81 tahun. Artinya, setiap kelahiran di Kota Madiun memiliki harapan hidup sampai usia 72 tahun lebih. Setidaknya, sampai usia lansia.

Wali Kota Maidi menambahkan, meski vaksinasi telah bergulir, ia meminta semua warga Kota Madiun yang telah mendapatkan suntikan vaksin diminta tetap menjaga protokol kesehatan. Hal itu sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 yang masih terus terjadi.

Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, diharapkan kasus COVID-19 di Kota Madiun dapat ditekan dan berkurang.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Jumat (28/5) telah mencapai 2.624 orang. Dari jumlah itu, 2.316 orang di antaranya telah sembuh, 48 orang dalam perawatan, 85 orang melakukan isolasi mandiri, dan 175 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Jumat (28/5), konfirmasi baru sebanyak 22 orang, sembuh sembilan orang, dan meninggal dunia nihil.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021