Organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berencana mengirimkan para relawan medis dan obat-obatan ke Gaza, Palestina, sebagai bentuk dukungan dan rasa simpati kemanusiaan yang terjadi di negara itu.
"Pengiriman relawan medis ke Gaza adalah bagian tanggung jawab BSMI sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang aktif dalam misi kemanusiaan dunia," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) BSMI M Djazuli Ambari di Jakarta, Sabtu.
Djazuli mengatakan Kementerian Kesehatan Palestina secara resmi meminta BSMI untuk membantu kebutuhan kesehatan yang masuk dalam kondisi darurat, terutama di Gaza.
"Kementerian Kesehatan Palestina memerlukan dukungan obat-obatan, peralatan laboratorium, fisioterapi, kebutuhan untuk tindakan operasi termasuk bahan bakar di rumah sakit," ujarnya.
Selain memberangkatkan relawan medis dan obat-obatan, BSMI juga akan mengirimkan ambulans guna membantu para korban serangan militer Israel.
Bantuan masyarakat Indonesia sebelumnya melalui BSMI juga sudah disalurkan. Tahap pertama digunakan untuk pemenuhan obat-obatan, kursi roda dan alat bantu korban luka, santunan hingga bantuan bagi kaum perempuan dan anak-anak di Rumah Sakit Asy-Shifa Gaza.
"BSMI fokus pada tindakan kemanusiaan di bidang medis. Insya Allah kami akan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan resmi termasuk Kementerian Luar Negeri," tutur Djazuli.
Amanat konstitusi memberikan tugas bahwa harus membantu bangsa yang masih dalam penjajahan. Ada banyak tugas kemanusiaan yang dibutuhkan di Palestina apalagi fasilitas kesehatan dan tenaga medis juga sedang berjuang menghadapi pandemik COVID-19. Bantuan dari luar juga sangat penting agar fasilitas kesehatan di Palestina tidak kolaps, katanya.
BSMI akan mengirimkan beberapa dokter spesialis di antaranya spesialis bedah umum, spesialis anestesi, spesialis bedah syaraf, spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan dan spesialis fisioterapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Pengiriman relawan medis ke Gaza adalah bagian tanggung jawab BSMI sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang aktif dalam misi kemanusiaan dunia," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) BSMI M Djazuli Ambari di Jakarta, Sabtu.
Djazuli mengatakan Kementerian Kesehatan Palestina secara resmi meminta BSMI untuk membantu kebutuhan kesehatan yang masuk dalam kondisi darurat, terutama di Gaza.
"Kementerian Kesehatan Palestina memerlukan dukungan obat-obatan, peralatan laboratorium, fisioterapi, kebutuhan untuk tindakan operasi termasuk bahan bakar di rumah sakit," ujarnya.
Selain memberangkatkan relawan medis dan obat-obatan, BSMI juga akan mengirimkan ambulans guna membantu para korban serangan militer Israel.
Bantuan masyarakat Indonesia sebelumnya melalui BSMI juga sudah disalurkan. Tahap pertama digunakan untuk pemenuhan obat-obatan, kursi roda dan alat bantu korban luka, santunan hingga bantuan bagi kaum perempuan dan anak-anak di Rumah Sakit Asy-Shifa Gaza.
"BSMI fokus pada tindakan kemanusiaan di bidang medis. Insya Allah kami akan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan resmi termasuk Kementerian Luar Negeri," tutur Djazuli.
Amanat konstitusi memberikan tugas bahwa harus membantu bangsa yang masih dalam penjajahan. Ada banyak tugas kemanusiaan yang dibutuhkan di Palestina apalagi fasilitas kesehatan dan tenaga medis juga sedang berjuang menghadapi pandemik COVID-19. Bantuan dari luar juga sangat penting agar fasilitas kesehatan di Palestina tidak kolaps, katanya.
BSMI akan mengirimkan beberapa dokter spesialis di antaranya spesialis bedah umum, spesialis anestesi, spesialis bedah syaraf, spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan dan spesialis fisioterapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021