Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS-Naker) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mencatat jumlah pekerja migran Indonesia asal daerah itu yang pulang dari tempat kerjanya di luar negeri mencapai 513 orang.

"Jumlah 513 orang pekerja migran ini terhitung mulai 30 April hingga 9 Mei malam ini," kata Pelaksana Tugas Kepala DPMPTS-Naker Pamekasan Supriyanto kepada ANTARA di Pamekasan, Minggu malam.

Para pekerja migran itu tiba di Pamekasan dalam 10 gelombang dan mereka bekerja di Malaysia dan Singapura.

Supri menjelaskan para pekerja migran itu tiba di Pamekasan setelah menjalani serangkaian tes kesehatan dan karantina dalam dua tahap, yakni tahap pertama di tingkat Provinsi Jawa Timur selama dua hari dan tahap kedua di Pamekasan selama tiga hari.

"Dari jumlah total 513 orang itu yang masih menjalani karantina hingga malam ini sebanyak 52 orang, sedangkan yang lain sudah tiba di rumahnya masing-masing," katanya.

Pemkab Pamekasan menyediakan dua tempat karantina bagi para pekerja migran tersebut, yakni Gedung Islamic Center dan sebuah home stay.

"Islamic Center Pamekasan itu khusus untuk pekerja migran laki-laki, sedangkan home stay khusus untuk pekerja migran perempuan," ujarnya.

Sementara di antara 52 orang pekerja migran yang kini masih menjalani masa karantina itu, seorang di antaranya merupakan balita.

Supriyanto menjelaskan para pekerja migran yang tiba di Pamekasan itu bukan dideportasi, akan tetapi pulang secara mandiri dari tempat mereka bekerja di luar negeri.

"Jadi, bukan dideportasi ya, tapi pulang secara mandiri," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021