Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjenguk seorang berinisial AP (10) di UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Jatim di Sidoarjo, Jatim, Minggu. 

AP merupakan anak dari asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) yang diduga merupakan korban penganiayaan oleh majikannya. 
 
"Saya minta kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk memantau secara langsung ART yang diduga mengalami penyiksaan," kata Khofifah usai menjenguk AP. 
 
Khofifah mengatakan saat ini EAS masih menjalani pemeriksaan dan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur dan proses penyembuhan.
 
"Karena di tubuh ART tersebut banyak ditemukan bekas luka, seperti di tangan, kaki dan punggungnya," ujarnya.
 
Selain memberi bantuan kepada orang tuanya, lanjut Khofifah, pemerintah juga memberikan bantuan kepada anaknya di tempat perlindungan dan pelayanan sosial itu. 
 
"Karena anaknya yang usia 10 tahun tersebut jangan-jangan trauma karena ada dugaan penyiksaan tersebut di depan mata anak itu," katanya.
 
Ia mengatakan pada intinya semua membutuhkan konseling supaya tidak ada trauma yang dialami anak itu.
 
"Bahkan, kami juga memberikan boneka warna pink sesuai dengan permintaan anak. Karena saat kami tanya ingin boneka warna pink dan juga ingin segera bersekolah," ujarnya.
 
Pemprov Jatim akan memberikan pendampingan oleh psikolog termasuk menghadiahkan buku bacaan kepada si anak tersebut karena sudah pandai membaca.
 
"Kami berikan pendampingan sebaik mungkin supaya semua bisa berjalan baik dan proses belajar mengajar bisa segera dilakukan pada tahun ajaran baru," ujarnya.
 
Sebelumnya, EAS diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan majikannya. Saat ini, korban sedang mendapatkan perawatan secara intensif.

Ironisnya, majikan sempat membawa korban ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponos) Keputih, Surabaya, dengan alasan bahwa EAS mengalami gangguan jiwa.
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021