Dinas Perhubungan Kota Surabaya melakukan rekayasa lalu lintas jalan di kawasan Jembatan Sawunggaling menuju Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang baru diresmikan Mensos Risma dan Wali Kota Eri Cahyadi, Sabtu (1/5) lalu.
Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Senin, mengatakan salah satu tujuan pembangunan Jembatan Sawunggaling untuk mengatasi bottleneck (penyempitan) di Jalan Raya Wonokromo.
"Dengan hadirnya Jembatan Sawunggaling, diharapkan antrean atau kepadatan kendaraan dapat teratasi," katanya.
Saat ini, lanjut dia, kendaraan dari Jalan Wonokromo yang akan menuju ke Jalan Gunungsari dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dapat langsung lurus melewati Jembatan Sawunggaling. Sedangkan bagi kendaraan yang akan menuju ke arah Jalan Darmo atau Jalan Diponegoro tetap diarahkan melewati dua jembatan lama yang memiliki tiga dan satu lajur.
"Ke arah Jalan Darmo atau Diponegoro tetap melewati jembatan yang lama. Jadi ada dua jembatan lama, tinggi dan rendah itu masing-masing memiliki tiga dan satu lajur," ujarnya.
Sementara bagi kendaraan yang akan menuju ke Mapolsek Wonokromo dapat melintas di Jembatan Sawunggaling. Demikian pula bagi angkutan umum yang akan masuk ke TIJ dari arah Jalan Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling.
"Jadi, mau ke arah Jalan Gunung Sari, Wiyung dan Mastrip itu dapat melewati Jembatan Sawunggaling. Mau ke arah TIJ dan Polsek Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling," ujarnya.
Irvan menjelaskan, bahwa arus lalu lintas di jembatan yang memiliki panjang 136 meter itu, diberlakukan sistem satu arah yakni, dari arah selatan menuju ke utara. "Kemudian untuk Jalan Pulo Wonokromo, diberlakukan satu arah (masuk ke dalam), kecuali bagi roda 2," ujarnya.
Menurut dia, dalam seminggu ke depan, pihaknya menyatakan, bakal terus menyosialisasikan rekayasa lalu lintas Jembatan Sawunggaling kepada masyarakat. Sebab, kata dia, dari hasil evaluasinya, masih ada beberapa kendaraan yang memang ingin melewati Jembatan Sawunggaling tapi tujuan ke arah Jalan Darmo dan Diponegoro.
"Kita akan sosialisasi terus minimal seminggu ke depan," kata Irvan.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak parkir di tepi jalan sekitaran Jembatan Sawunggaling karena berdasarkan catatan Dishub Surabaya, sejak dioperasikannya jembatan itu, terpantau beberapa pengendara masih memarkir kendaraannya di bawah rambu larangan parkir sekitar jembatan.
"Kami juga sosialisasikan kepada warga agar tidak parkir di tepi jalan karena dapat menghambat laju kendaraan yang akan ke arah Jembatan Sawunggaling. Itu kita tertibkan juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Senin, mengatakan salah satu tujuan pembangunan Jembatan Sawunggaling untuk mengatasi bottleneck (penyempitan) di Jalan Raya Wonokromo.
"Dengan hadirnya Jembatan Sawunggaling, diharapkan antrean atau kepadatan kendaraan dapat teratasi," katanya.
Saat ini, lanjut dia, kendaraan dari Jalan Wonokromo yang akan menuju ke Jalan Gunungsari dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dapat langsung lurus melewati Jembatan Sawunggaling. Sedangkan bagi kendaraan yang akan menuju ke arah Jalan Darmo atau Jalan Diponegoro tetap diarahkan melewati dua jembatan lama yang memiliki tiga dan satu lajur.
"Ke arah Jalan Darmo atau Diponegoro tetap melewati jembatan yang lama. Jadi ada dua jembatan lama, tinggi dan rendah itu masing-masing memiliki tiga dan satu lajur," ujarnya.
Sementara bagi kendaraan yang akan menuju ke Mapolsek Wonokromo dapat melintas di Jembatan Sawunggaling. Demikian pula bagi angkutan umum yang akan masuk ke TIJ dari arah Jalan Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling.
"Jadi, mau ke arah Jalan Gunung Sari, Wiyung dan Mastrip itu dapat melewati Jembatan Sawunggaling. Mau ke arah TIJ dan Polsek Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling," ujarnya.
Irvan menjelaskan, bahwa arus lalu lintas di jembatan yang memiliki panjang 136 meter itu, diberlakukan sistem satu arah yakni, dari arah selatan menuju ke utara. "Kemudian untuk Jalan Pulo Wonokromo, diberlakukan satu arah (masuk ke dalam), kecuali bagi roda 2," ujarnya.
Menurut dia, dalam seminggu ke depan, pihaknya menyatakan, bakal terus menyosialisasikan rekayasa lalu lintas Jembatan Sawunggaling kepada masyarakat. Sebab, kata dia, dari hasil evaluasinya, masih ada beberapa kendaraan yang memang ingin melewati Jembatan Sawunggaling tapi tujuan ke arah Jalan Darmo dan Diponegoro.
"Kita akan sosialisasi terus minimal seminggu ke depan," kata Irvan.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak parkir di tepi jalan sekitaran Jembatan Sawunggaling karena berdasarkan catatan Dishub Surabaya, sejak dioperasikannya jembatan itu, terpantau beberapa pengendara masih memarkir kendaraannya di bawah rambu larangan parkir sekitar jembatan.
"Kami juga sosialisasikan kepada warga agar tidak parkir di tepi jalan karena dapat menghambat laju kendaraan yang akan ke arah Jembatan Sawunggaling. Itu kita tertibkan juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021