Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan dukungan kepada Indonesia Entertainment Ecosystem (Eventori) sebagai platform kolaborasi industri hiburan di Tanah Air.

Menurutnya, industri entertainment juga perlu didukung dengan pengembangan teknologi dan digitalisasi.

“Saya dengan bangga menyambut baik Eventori yang menyiapkan sarana dan prasarana untuk menggabungkan dan menggerakkan hilir dari industri-industri hiburan, ini luar biasa yang harus kita dukung,” ujar dia pada acara buka puasa dan penyerahan bantuan solidaritas pelaku industri hiburan yang dilaksanakan Eventori di Jakarta, Rabu (28/04).

Menurut Johnny, untuk menikmati industri musik di era digital saat ini bisa diatur dari jauh melalui platform atau sarana telekomunikasi dan digital. Demikian halnya penyelenggaraan acara yang tidak harus menghadirkan penonton di tempat umum.



“Bahkan daya jangkau ekstra territorial lintas batas negara bisa dilakukan melalui digitalisasi, karenanya saya mendukung betul hilirisasi dan kegiatan seperti ini,” jelasnya.

Sebagai fasilitator, Menkominfo mendorong ruang digital diisi oleh kemampuan dalam negeri. Oleh karena itu, dengan kehadiran invertor, inovator serta konten kreator yang lebih kreatif akan menghasilkan karya seni yang tidak saja untuk kebutuhan pasar dalam negeri, tapi juga pasar lintas batas negara.

Dalam kesempatan itu, dia juga berharap para pelaku seni dapat memanfaatkan hak cipta dengan baik.

“Saya mendorong betul untuk karya-karya kita mendapatkan hak-hak cipta, menyampaikan dan menjualnya dengan pola lisensi, bukan jual lepas sehingga hak ciptanya berada pada pemilik modal atau pemilik teknologi,” kata dia.

Sebagai bentuk dukungan kepada industri hiburan, Menteri Johnny menegaskan bahwa pemerintah melaksanakan akselerasi transformasi digital secara besar-besaran, sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 dimana masyarakat dunia termasuk Indonesia bermigrasi dari ruang fisik ke ruang digital.

Salah satu tugas Kominfo adalah memastikan pembangunan infrastruktur TIK (teknologi, informasi, dan komunikasi) lebih merata di seluruh Indonesia melalui penggelaran 4G ke seluruh desa.

“Kita lagi bekerja keras, mudah-mudahan di akhir tahun 2022 seluruh 83.218 desa di Indonesia sudah tersedia 4G signal coverage, baik oleh Kominfo maupun oleh operator seluler,” ucap dia.

Kominfo juga memastikan pembangunan infrastruktur dari "middle mile" hingga "the last mile", serta tersedianya kapasitas satelit yang memadai dan cukup untuk menyiapkan infrastruktur digital bagi kepentingan migrasi masyarakat ke dalam ruang digital.

Menurut Menteri Johnny, tersedianya spektrum frekuensi juga menjadi komitmen pemerintah.

Kebutuhan Indonesia yang tidak kalah pentingnya dalam menyambut transformasi digital adalah SDM digital. Dalam 15 tahun ke depan, kata dia, setidaknya Indonesia membutuhkan 9 juta SDM atau 600 ribu SDM digital per tahun.

“Kominfo sendiri menghadirkan untuk skill dan semi skill SDM digital melalui program Digital Talent Scholarship, ada 100 ribu seat yang dibiayai secara gratis untuk peserta, yaitu para sarjana baru atau tamatan SMA dengan berbagai macam program seperti cloud computing, artificial intelligence, big data dan lain-lain,” ucap dia.

Dalam acara itu, Menteri Johnny menyaksikan penyerahan bantuan secara simbolis dari platform kolaborasi industri hiburan Indonesia Eventori sebanyak 1.000 paket sembako untuk para pekerja industri hiburan di sejumlah kota di Tanah Air.

Penyaluran bantuan tersebut bekerja sama dengan komunitas dan organisasi Ikatan Manajer Artis Indonesia (IMARINDO), serta komunitas pelaku EO Backstagers Indonesia dan Stage Management Indonesia (STAMINA).

Menteri Johnny didampingi Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi. Tampak hadir Menteri Perdagangan RI periode 2016-2019 Enggartiasto Lukita, CEO Eventori Rio Abdurrachman, dan co-founder Eventori Agnez Mo. (*)
 

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021