Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin malam, menggelar doa bersama dan tahlil untuk 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang gugur dalam tugas pelatihan militer di perairan laut utara Pulau Bali.

Doa dan tahlil yang digelar di Pendopo Kabupaten Situbondo ini dihadiri Bupati Situbondo Karna Suswandi, Kapolres AKBP Ach Imam Rifai, Kajari Situbondo, Komandan Kodim 0823, pengurus MUI, tokoh agama serta juga turut dihadiri seluruh pimpinan OPD setempat.

"Malam ini kami melaksanakan doa dan tahlil bersama untuk seluruh awak KRI Nanggala-402 yang telah gugur dalam tugas di perairan laut utara Pulau Bali," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi kepada wartawan di Situbondo.

Bung Karna (sapaan akrab bupati) menyampaikan turut berduka dan mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, atas gugurnya 53 prajurit terbaik Hiu Kencana tersebut saat melaksanakan tugas negara.

"Semoga amal ibadah seluruh awak KRI Nanggala-402 diterima oleh Allah, dan diberi tempat terbaik di sisi Allah. Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan," tuturnya.
Forkopimda Situbondo doa bersama dan tahlil untuk 53 awak KRI Nanggala-402 yang gugur dalam tugas. Senin (26/4/2021) (ANTARA/HO-istimewa)


Kapal selam KRI Nanggala-402 semula dinyatakan hilang kontak saat melaksanakan tugas pelatihan militer di perairan laut utara Bali, pada Rabu (21/4) menjelang subuh, sesaat setelah meminta izin menyelam untuk penembakan torpedo kepada komandan latihan.

Lalu, pada Sabtu (24/4) setelah dilakukan pencarian menggunakan kapal perang Republik Indonesia TNI AL, serta ratusan personel, ditemukan komponen-komponen kapal selam yang diyakini bagian dari KRI Nanggala-402, dan kapal selam buatan Jerman itu dinyatakan subsunk (tenggelam) dari sebelumnya submiss.

Pada Minggu (25/4), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan laut utara Bali, dan sebanyak 53 awak kapal dinyatakan telah gugur.

Hingga hari ini, puluhan kapal perang Republik Indonesia TNI AL masih disiagakan dan melakukan penyisiran di perairan laut utara Bali, sekitar lokasi tenggelamnya kapal selam yang dibuat tahun 1977 itu. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021