Terletak di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, desa ini sudah cukup banyak dikenal masyarakat, karena seringnya mendapat penghargaan dari berbagai pemegang kebijakan, sebab mampu berinovasi dan mengoptimalkan potensi desanya. Desa itu adalah Desa Ketapanrame.

Desa yang terdiri dari 3 dusun masing-masing Dusun Ketapanrame, Dusun Sukorame, dan Dusun Slepi itu, terletak di daerah pegunungan dengan luas wilayah 345.460 Ha dengan pusat pemerintahannya terdapat di Desa Ketapanrame.

Setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan dari Astra, kini baru saja, desa itu mendapatkan hal serupa dari Bank Rakyat Indonesa (BRI) yang mengumumkan sebagai Desa BRILiaN, yakni program desa yang mampu mendorong pemulihan ekonomi.

Desa Ketapanrame terpilih pada batch 1, yakni dari 10 desa satu di dalamnya termasuk Desa Ketanpanrame.

Pemilihan desa-desa BRILian itu melewati tiga bulan periode seleksi dan penyelenggaraan Literasi Desa BRILiaN, dan 10 desa termasuk Ketapanrame mampu menyisihkan 2.062 kandidat desa.

10 desa itu masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp20 juta, serta selanjutnya mendapatkan pendampingan dari BRI.

Desa Ketapanrame dipilih karena memiliki beberapa daerah yang menjadi unggulan wisata bagi pengunjung, satu di antaranya yaitu Taman Ghanjaran yang berlokasi di Jalan Raya Trawas.

Tempat wisata ini memanfaatkan tanah ganjaran atau tanah bengkok yang dulu disediakan sebagai upah bagi perangkat desa selama menjabat. Saat ini kawasan Taman Ghanjaran menjadi sentra kuliner dan wahana bermain yang telah dilengkapi dengan kolam renang bagi wisatawan yang berkunjung.

Kepala Desa Ketapanrame, Zainul Arifin mengaku bersyukur atas terpilihnya dalam program Brilian, dan diharapkan seluruh masyarakat desa agar semakin maju dan sejahtera.

“Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penghargaan ini untuk semua. Kami

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, BRI memberikan penilaian secara objektif dan tentunya dengan melihat visi desa-desa tersebut ke depannya.

“Semoga program ini menjadikan desa-desa lebih berdaya, mandiri dan menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi di daerah. Mari kita wujudkan mimpi kita bersama membangun Indonesia dari desa,” ucap Supari. 

Executive Vice President Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI Djoko Purwanto menambahkan, program Desa BRILiaN tidak luput dari kolaborasi lima unsur masyarakat yaitu Aparat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Bumdes, ibu-ibu PKK dan Pemuda Desa. 

Oleh karena itu, BRI juga turut mengapresiasi peran Bumdes, aparat desa dan ibu-ibu penggerak PKK yang ikut terlibat dalam program seleksi Desa BRILiaN terutama di masa-masa sulit akibat pandemi. 

"Semoga dengan terpilihnya 10 pemenang Desa BRILiaN Batch 1 ini memberikan motivasi dan inspirasi bagi desa-desa lain sehingga muncul lagi jagoan-jagoan baru," ujarnya.

Pihaknya berharap, desa-desa yang akan ikut di batch berikutnya dapat mempersiapkan diri dengan baik termasuk konsep-konsep dan kreativitas yang bagus dan tentunya peserta yang ikut dapat mewakili seluruh wilayah di Indonesia.

Sebagai informasi, program Desa BRILiaN BRI ini telah dimulai sejak tahun 2020 dan secara bertahap telah menghasilkan pemenang-pemenang yang berasal dari desa-desa di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2021, BRI menargetkan sebanyak 1000 untuk berpartisipasi dalam program ini.

Program Desa BRILiaN merupakan salah satu bentuk pendampingan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Desa-desa didorong untuk tanggap terhadap perubahan, tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan, serta tetap inovatif di masa pandemi. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021