Tahun 2045, Indonesia memiliki cita-cita melahirkan generasi emas yang hebat, berkualitas, unggul dan berakhlakul karimah.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mojokerto turut andil di dalamnya dengan memberikan dukungan dalam sarana prasarana tempat ibadah.
Tahun ini, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari kembali mengalokasikan dana hibah untuk 26 tempat ibadah. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat Safari Ramadan 1442 H, Rabu.
"Sejak tahun 2019, kami Pemerintah Kota Mojokerto telah mengalokasikan dana hibah untuk tempat-tempat ibadah. Salah satunya di tahun 2020 kami memberikan dana hibah senilai Rp30 miliar untuk Masjid Agung Al Fattah. Pemberian dana hibah untuk tempat ibadah tidak hanya kami berikan pada masjid atau musala, namun tempat ibadah nonmuslim lainnya juga," kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Penyaluran dana hibah untuk tempat ibadah, tahun ini pemerintah daerah telah menganggarkan senilai Rp3.404.565.241. Tidak hanya dana hibah untuk tempat ibadah, pemerintah daerah juga memberikan bantuan bagi tenaga keagamaan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Tahun ini, ada sebanyak 1.876 orang tenaga keagamaan dari 11 golongan yang mendapatkan bantuan.
Di antaranya, 778 guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ), 92 muazin, 92 takmir masjid, 93 petugas kebersihan masjid, 284 takmir musala, 53 mudin, 254 pemandi jenazah, 65 penjaga makam, 19 hafiz, 120 guru sekolah minggu dan 26 koster.
Pemberian bantuan tersebut, merupakan apresiasi pemerintah daerah kepada para tenaga keagamaan yang telah memiliki andil besar dalam mencetak generasi emas yang unggul, berkualitas dan berakhlakul karimah.
"ini merupakan bentuk kepedulian kami Pemerintah Kota Mojokerto kepada tenaga keagamaan, dimana mereka telah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan untuk melahirkan generasi-generasi hebat, generasi emas yang unggul yang memiliki karakter akhlakul karimah. Seperti diketahui, pada tahun 2045 salah satu program Nasional adalah mencetak generasi emas. Dan kami, Kota Mojokerto berharap akan ada generasi hebat yang lahir dari kota tercinta ini," kata Ning Ita.
Tidak hanya pemberian dana hibah bagi tempat ibadah dan JKK-JKM bagi tenaga keagamaan. Pemerintah daerah juga memberikan bantuan bagi lansia kurang mampu.
Ada sedikitnya 1.467 lansia se-Kota Mojokerto yang akan diberikan bantuan. Bantuan tersebut, ada sebagian yang telah diberikan pada saat kegiatan Safari Ramadan Salat Subuh maupun Salat Ashar. Namun, untuk sisanya bantuan akan disalurkan secara serentak pada tanggal 29 April mendatang.
"Selain bantuan JKK-JKM bagi tenaga keagamaan untuk masa tua ataupun meninggal dunia, kami juga memberikan bantuan kepada lansia. Pemerintah Kota Mojokerto telah menganggarkan dana senilai Rp 733 juta. Dengan masing-masing orang akan mendapatkan bantuan senilai Rp500 ribu. Kami sangat berharap, bantuan-bantuan tersebut baik bantuan hibah tempat ibadah, bantuan bagi tenaga keagamaan dan bantuan lansia dapat bermanfaat," tandasnya. (*)
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mojokerto turut andil di dalamnya dengan memberikan dukungan dalam sarana prasarana tempat ibadah.
Tahun ini, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari kembali mengalokasikan dana hibah untuk 26 tempat ibadah. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat Safari Ramadan 1442 H, Rabu.
"Sejak tahun 2019, kami Pemerintah Kota Mojokerto telah mengalokasikan dana hibah untuk tempat-tempat ibadah. Salah satunya di tahun 2020 kami memberikan dana hibah senilai Rp30 miliar untuk Masjid Agung Al Fattah. Pemberian dana hibah untuk tempat ibadah tidak hanya kami berikan pada masjid atau musala, namun tempat ibadah nonmuslim lainnya juga," kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Penyaluran dana hibah untuk tempat ibadah, tahun ini pemerintah daerah telah menganggarkan senilai Rp3.404.565.241. Tidak hanya dana hibah untuk tempat ibadah, pemerintah daerah juga memberikan bantuan bagi tenaga keagamaan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Tahun ini, ada sebanyak 1.876 orang tenaga keagamaan dari 11 golongan yang mendapatkan bantuan.
Di antaranya, 778 guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ), 92 muazin, 92 takmir masjid, 93 petugas kebersihan masjid, 284 takmir musala, 53 mudin, 254 pemandi jenazah, 65 penjaga makam, 19 hafiz, 120 guru sekolah minggu dan 26 koster.
Pemberian bantuan tersebut, merupakan apresiasi pemerintah daerah kepada para tenaga keagamaan yang telah memiliki andil besar dalam mencetak generasi emas yang unggul, berkualitas dan berakhlakul karimah.
"ini merupakan bentuk kepedulian kami Pemerintah Kota Mojokerto kepada tenaga keagamaan, dimana mereka telah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan untuk melahirkan generasi-generasi hebat, generasi emas yang unggul yang memiliki karakter akhlakul karimah. Seperti diketahui, pada tahun 2045 salah satu program Nasional adalah mencetak generasi emas. Dan kami, Kota Mojokerto berharap akan ada generasi hebat yang lahir dari kota tercinta ini," kata Ning Ita.
Tidak hanya pemberian dana hibah bagi tempat ibadah dan JKK-JKM bagi tenaga keagamaan. Pemerintah daerah juga memberikan bantuan bagi lansia kurang mampu.
Ada sedikitnya 1.467 lansia se-Kota Mojokerto yang akan diberikan bantuan. Bantuan tersebut, ada sebagian yang telah diberikan pada saat kegiatan Safari Ramadan Salat Subuh maupun Salat Ashar. Namun, untuk sisanya bantuan akan disalurkan secara serentak pada tanggal 29 April mendatang.
"Selain bantuan JKK-JKM bagi tenaga keagamaan untuk masa tua ataupun meninggal dunia, kami juga memberikan bantuan kepada lansia. Pemerintah Kota Mojokerto telah menganggarkan dana senilai Rp 733 juta. Dengan masing-masing orang akan mendapatkan bantuan senilai Rp500 ribu. Kami sangat berharap, bantuan-bantuan tersebut baik bantuan hibah tempat ibadah, bantuan bagi tenaga keagamaan dan bantuan lansia dapat bermanfaat," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021