Tim "Home Care Peduli" RSUD Gambiran Kota Kediri, Jawa Timur, mendatangi dan merawat pasien stroke di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Koordinator Home Care Peduli RSUD Gambiran Kediri Kristika Sadtyaruni mengemukakan pasien itu bernama Suraji, warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.  

"Kami menerima pengaduan dari warga tentang kondisi Pak Suraji. Beliau menderita stroke dan pernah opname. Tetapi tidak ada saudara yang mengantarkan kontrol ke fasilitas kesehatan," kata Kristika Sadtyaruni di Kediri, Rabu.

Suraji diketahui sudah menderita stroke sejak satu tahun terakhir. Ia stroke pada tubuh sebelah kiri dan tak bisa menggerakkan kaki dan tangan kirinya.

Sehari-hari Suraji hanya terbaring dia atas ranjang. Anggota keluarga yang dekat juga sudah tua, sehingga membuat Suraji tak bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. 

Suraji juga mempunyai istri, namun istrinya bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pengobatan Suraji.
 
Setelah melakukan pemeriksaan umum di rumah pasien, pihaknya juga berkoordinasi dengan puskesmas wilayah Sukorame untuk mendapatkan rujukan agar bisa ditangani di rumah sakit. Sesuai prosedur BPJS Kesehatan, untuk kondisi yang tidak emergency harus melewati rujukan berjenjang sebelum dirawat di RSUD Gambiran.

Direktur RSUD Gambiran dr. Fauzan Adima memastikan untuk memeriksakan kondisi Suraji ke Poli Spesialis Syaraf Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri. Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kondisi paska stroke yang dideritanya. 

"Besok pasien akan kami evakuasi ke rumah sakit. Kami juga akan berkonsultasi dengan dokter spesialis rehab medik untuk membantu penanganan Bapak Suraji. Termasuk penanganan psikologis klinis untuk membangun support sistem pasien," kata Fauzan Adima.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kelurahan setempat terkait pendataan bantuan yang sudah diberikan kepada pasien. 

"Nanti kami akan cek juga apakah pasien sudah mendapat bantuan. Kalau belum, kelurahan akan menindaklanjuti untuk diteruskan ke Dinsos. Karena memang kondisi sosial ekonomi Bapak Suraji sangat memperhatinkan," kata Fauzan Adima. 

 Tim "Home Care Peduli" datang ke rumah Suraji. Namun, karena lokasi yang agak sulit dijangkau, membuat tim harus turun dari kendaraan, melewati jembatan kecil berpalang. 

Kondisi tersebut memaksa tim yang terdiri dari perawat dan psikolog meninggalkan kendaraan di seberang sungai untuk meniti jembatan menyeberangi sungai. Upaya ini cukup menyulitkan petugas yang harus melompati palang-palang besi di atas titian jembatan. 

Tiba di lokasi tim mendapati Suraji yang memprihatinkan. Ia tinggal di rumah petak berukuran 3x3 meter bersama kakak iparnya yang juga sudah tua.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021