Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun melakukan sosialisasi pentingnya program vaksinasi COVID-19 guna mencegah penularan virus mematikan tersebut di masyarakat.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Kota Madiun dr. Agus Nurwahyudi mengatakan sosialisasi dilakukan dengan menggelar seminar kesehatan dengan tema vaksinasi COVID-19 dalam rangka peringatan ke-17 HUT RSUD Kota Madiun.

"Melalui seminar ini, harapannya masyarakat paham dengan pentingnya vaksinasi COVID-19. Sehingga nanti informasi seminar vaksin bisa diberitahukan masyarakat melalui ibu TP-PKK yang menjadi peserta seminar," ujar Agus Nurwahyudi di sela kegiatan seminar di komplek RSUD Kota Madiun, Selasa.

Melalui kegiatan tersebut, peserta seminar diberikan pemahaman tentang program vaksinasi COVID-19 yang dilakukan pemerintah saat ini sebagai upaya untuk keluar dari pandemi.

Diharapkan nantinya para peserta dapat menyampaikan kepada masyarakat akan pentingnya mengikuti vaksin. Selain itu juga diberikan pemahaman bagi masyarakat yang sudah divaksin tetap diminta untuk disiplin protokol kesehatan agar tidak tertular.

"Setelah divaksinasi jangan merasa kebal, tapi tetap menjaga prokes. Seperti masker harus dipakai," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, pihak RSUD Kota Madiun juga berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan rumah sakit. Bahkan, saat ini manajemennya telah mengubah pelayanan pendaftaran pasien dari sebelumnya tatap muka, ke sistem daring.

Layanan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dari dalam maupun luar kota. Upaya itu sebagai bentuk upaya manajemen RSUD Kota Madiun untuk mempermudah masyarakat sekaligus mencegah penularan COVID-19.

"Bagaimana masyarakat itu dipermudah. Yang jelas satu bulan sebelum berobat pun bisa mendaftarkan. Jadi tidak hanya fisik yang kami perhatikan, tapi dalam pelayanan birokrasi juga kami permudah. Jadi onlinenya jalan," katanya.

Agus menjelaskan, sejak diluncurkan beberapa waktu lalu, layanan pendaftaran daring di RSUD Kota Madiun telah dimanfaatkan sebanyak 50 persen masyarakat dalam kota. Dengan begitu tidak ada lagi kerumunan atau antrean pendaftaran di rumah sakit.

Inovasi lain, bagi pasien dalam kota yang membutuhkan obat, maka obat dapat diantar oleh petugas obat yang telah disiapkan oleh manajemen RSUD.

"Sudah hampir separuh masyarakat telah mendaftar online, sehingga tidak ada kerumunan," katanya.

Pihak rumah sakit setempat terus berupaya meningkatkan layanan yang mendukung penerapan protokol kesehatan, guna mencegah penularan kasus COVID-19 di Kota Madiun.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa (20/4), mencapai 2.136 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.912 orang di antaranya telah sembuh, 32 orang lainnya masih dalam perawatan, 52 orang isolasi mandiri, dan 140 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Selasa (20/4), konfirmasi baru sebanyak 10 orang, sembuh enam orang, dan meninggal dunia satu orang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021