Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, menginspeksi sejumlah pusat jajanan dan oleh-oleh di daerah setempat guna mengantisipasi tingginya permintaan produk makanan dan minuman kemasan menjelang Lebaran 2021.
Sidak atau inspeksi mendadak itu menyasar sejumlah pertokoan di Kota Tulungagung. Hasilnya, dari empat toko jajanan dan pusat perbelanjaan yang sudah diperiksa, petugas masih mendapati beberapa gudang yang tidak higienis.
"Masih ada bagian dari gudang penyimpanan yang kotor dan sama sekali tidak higienis," kata Kepala Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Tulungagung Masduki di Tulungagung.
Salah satu yang menjadi perhatian tim dinkes adalah temuan sarang tikus di salah satu gudang toko jajanan di Kota Tulungagung. Mereka juga mendapati ada sejumlah kemasan produk jajanan yang berlubang, bekas digigiti tikus.
Baunya menyengat, namun gudang masih digunakan untuk menumpuk aneka produk jajanan dan diperjualbelikan ke konsumen.
Selain itu, ditemukan kotoran tikus di sekitar tempat penyimpanan makanan.
Padahal kotoran, bulu, air liur dan air kencing tikus mengandung bakteri dan virus berbahaya, yang bisa mengakibatkan penyakit serius.
“Semua dari tikus itu berpenyakit, menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu. Dari empat yang sudah kami periksa, produk pengendalian hamanya masih belum maksimal," katanya.
Pihaknya juga menemukan produk pangan yang izin edarnya tidak berlaku secara hukum.
Meskipun demikian, tak ada sanksi bagi pengusaha kecil ini. Dengan dalih pembinaan usaha kecil, pihaknya akan memberikan pembinaan terhadap 340 usaha kecil.
“Kami bina nanti cara retail yang baik dan berguna bagi kesehatan,” ujarnya.
Menurut Masduki, cara paling mudah mengendalikan hama tikus dan sejenisnya adalah dengan memasang perangkat sonar elektronik, yang dinilai lebih aman dan efisian dibanding lem tikus.
Sidak dan pengawasan peredaran produk pangan masih akan terus digalakkan tim Dinkes Tulungagung guna memastikan peredaran makanan dan minuman di daerah itu selama Ramadhan dan jelang Lebaran aman dan sehat dikonsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Sidak atau inspeksi mendadak itu menyasar sejumlah pertokoan di Kota Tulungagung. Hasilnya, dari empat toko jajanan dan pusat perbelanjaan yang sudah diperiksa, petugas masih mendapati beberapa gudang yang tidak higienis.
"Masih ada bagian dari gudang penyimpanan yang kotor dan sama sekali tidak higienis," kata Kepala Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Tulungagung Masduki di Tulungagung.
Salah satu yang menjadi perhatian tim dinkes adalah temuan sarang tikus di salah satu gudang toko jajanan di Kota Tulungagung. Mereka juga mendapati ada sejumlah kemasan produk jajanan yang berlubang, bekas digigiti tikus.
Baunya menyengat, namun gudang masih digunakan untuk menumpuk aneka produk jajanan dan diperjualbelikan ke konsumen.
Selain itu, ditemukan kotoran tikus di sekitar tempat penyimpanan makanan.
Padahal kotoran, bulu, air liur dan air kencing tikus mengandung bakteri dan virus berbahaya, yang bisa mengakibatkan penyakit serius.
“Semua dari tikus itu berpenyakit, menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu. Dari empat yang sudah kami periksa, produk pengendalian hamanya masih belum maksimal," katanya.
Pihaknya juga menemukan produk pangan yang izin edarnya tidak berlaku secara hukum.
Meskipun demikian, tak ada sanksi bagi pengusaha kecil ini. Dengan dalih pembinaan usaha kecil, pihaknya akan memberikan pembinaan terhadap 340 usaha kecil.
“Kami bina nanti cara retail yang baik dan berguna bagi kesehatan,” ujarnya.
Menurut Masduki, cara paling mudah mengendalikan hama tikus dan sejenisnya adalah dengan memasang perangkat sonar elektronik, yang dinilai lebih aman dan efisian dibanding lem tikus.
Sidak dan pengawasan peredaran produk pangan masih akan terus digalakkan tim Dinkes Tulungagung guna memastikan peredaran makanan dan minuman di daerah itu selama Ramadhan dan jelang Lebaran aman dan sehat dikonsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021