Tiga desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengembangkan pariwisata berbasis pertanian sebagai upaya untuk mendukung pengembangan ekonomi desa berbasis pariwisata dan pertanian.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, tiga desa yang telah mengembangkan wisata pertanian itu masing-masing Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Desa Kertagena Daya dan Desa Gagah, Kecamatan Kadur.
"Dua di antara ketiga desa ini objek pariwisatanya telah berjalan dan telah banyak dikunjungi wisatawan," katanya di Pamekasan, Minggu malam, menjelaskan pelaksanaan program desa tematik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan.
Desa tematik, merupakan program yang dicanangkan Pemkab Pamekasan di era kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, yakni desa harus memilih tema pengembangan ekonomi masyarakat desa.
Di tiga desa ini, sambung dia, memang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai, dan sangat cocok untuk dikembangkan objek wisata.
Ia menuturkan di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, potensi alam yang ada di desa itu berupa perbukitan yang indah, sehingga pemandangan alam dari atas bukit terlibat bagus dan menghijau.
"Kepala desanya, Moh Mokri lalu berinisiatif untuk mengembangkan potensi yang ada di desa itu menjadi objek wisata," katanya.
Kades Bajang, membuat fasilitas Bukit Brukoh lebih baik, menyediakan spot khusus bagi para pengunjung untuk swafoto, sehingga menjadi daya tarik bagi warga untuk berkunjung ke Bukit Brukoh tersebut.
Aparat desa juga membuat kafe di tengah sawah, sehingga pengunjung disajikan pemandangan alam pertanian yang menghijau di desa itu.
Sementara di Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Pamekasan, terdapat Bukit Kehi yang memiliki pemandangan mempesona.
"Di sana sudah tersedia berbagai sarana, seperti kolam dan tempat nyantai bagi keluarga yang hendak berkunjung ke Bukit Kehi itu," katanya.
"Yang jelas di dua desa ini, yakni Desa Bajang, Kecamatan Pakong dan Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, sudah ramai didatangi pengunjung," kata Bupati Baddrut Tamam.
Sementara di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tapi konsepnya sudah lengkap dan sudah pernah dipresentasikan ke Pemkab Pamekasan.
Sebagaimana di Desa Bajang, Kecamatan Pakong dan Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, konsep pengembangan wisata di desa yang berpenduduk sekitar 700 orang lebih itu juga sama, yakni pariwisata pertanian.
"Namun kelebihannya di desa ini, karena masyarakatnya banyak memproduksi kerajinan dari pohon siwalan, dan disana telah dikembangkan kopi siwalan," katanya.
Khusus desa-desa yang telah menetapkan tema pengembangan ekonomi desa, Pemkab Pamekasan akan memberikan perhatian khusus, yakni berupa bantuan pengembangan sarana dan prasarana jalan menuju objek wisata.
"Keseriusan aparat desa dalam mengembangkan objek wisata desa yang hendak dikembangkan juga menjadi perhatian Pemkab Pamekasan dalam memberikan dana stimulan pengembangan wisata desa," katanya.
Di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini terdapat sebanyak 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
Dari jumlah itu, desa yang telah menetapkan tema pengembangan ekonominya sebanyak 20 desa, dan tiga diantaranya pada pengembangan objek wisata berbasis pertanian atau wisata pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, tiga desa yang telah mengembangkan wisata pertanian itu masing-masing Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Desa Kertagena Daya dan Desa Gagah, Kecamatan Kadur.
"Dua di antara ketiga desa ini objek pariwisatanya telah berjalan dan telah banyak dikunjungi wisatawan," katanya di Pamekasan, Minggu malam, menjelaskan pelaksanaan program desa tematik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan.
Desa tematik, merupakan program yang dicanangkan Pemkab Pamekasan di era kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, yakni desa harus memilih tema pengembangan ekonomi masyarakat desa.
Di tiga desa ini, sambung dia, memang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai, dan sangat cocok untuk dikembangkan objek wisata.
Ia menuturkan di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, potensi alam yang ada di desa itu berupa perbukitan yang indah, sehingga pemandangan alam dari atas bukit terlibat bagus dan menghijau.
"Kepala desanya, Moh Mokri lalu berinisiatif untuk mengembangkan potensi yang ada di desa itu menjadi objek wisata," katanya.
Kades Bajang, membuat fasilitas Bukit Brukoh lebih baik, menyediakan spot khusus bagi para pengunjung untuk swafoto, sehingga menjadi daya tarik bagi warga untuk berkunjung ke Bukit Brukoh tersebut.
Aparat desa juga membuat kafe di tengah sawah, sehingga pengunjung disajikan pemandangan alam pertanian yang menghijau di desa itu.
Sementara di Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Pamekasan, terdapat Bukit Kehi yang memiliki pemandangan mempesona.
"Di sana sudah tersedia berbagai sarana, seperti kolam dan tempat nyantai bagi keluarga yang hendak berkunjung ke Bukit Kehi itu," katanya.
"Yang jelas di dua desa ini, yakni Desa Bajang, Kecamatan Pakong dan Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, sudah ramai didatangi pengunjung," kata Bupati Baddrut Tamam.
Sementara di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tapi konsepnya sudah lengkap dan sudah pernah dipresentasikan ke Pemkab Pamekasan.
Sebagaimana di Desa Bajang, Kecamatan Pakong dan Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, konsep pengembangan wisata di desa yang berpenduduk sekitar 700 orang lebih itu juga sama, yakni pariwisata pertanian.
"Namun kelebihannya di desa ini, karena masyarakatnya banyak memproduksi kerajinan dari pohon siwalan, dan disana telah dikembangkan kopi siwalan," katanya.
Khusus desa-desa yang telah menetapkan tema pengembangan ekonomi desa, Pemkab Pamekasan akan memberikan perhatian khusus, yakni berupa bantuan pengembangan sarana dan prasarana jalan menuju objek wisata.
"Keseriusan aparat desa dalam mengembangkan objek wisata desa yang hendak dikembangkan juga menjadi perhatian Pemkab Pamekasan dalam memberikan dana stimulan pengembangan wisata desa," katanya.
Di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini terdapat sebanyak 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
Dari jumlah itu, desa yang telah menetapkan tema pengembangan ekonominya sebanyak 20 desa, dan tiga diantaranya pada pengembangan objek wisata berbasis pertanian atau wisata pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021