Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menerjunkan sejumlah armada motor ambulans di daerah terdampak gempa bumi untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap kesehatan korban warga yang terdampak bencana.
"Motor ambulans itu terus keliling ke lokasi bencana pascagempa sejak hari pertama hingga sekarang untuk memastikan masyarakat yang ada di lokasi bencana dalam kondisi sehat," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang, Sabtu.
Tidak hanya korban terdampak gempa, lanjut dia, sasaran motor ambulans juga untuk memantau kesehatan TNI-Polri dan para relawan di wilayah Kecamatan Tempursari dan sekitarnya.
"Petugas kesehatan sekaligus membagikan obat dan vitamin untuk menjaga stamina petugas di lapangan di beberapa lokasi terdampak gempa bumi di Lumajang," tuturnya.
Bupati yang biasa disapa Cak Thoriq itu mengatakan kondisi fisik korban bencana dan unsur TNI-Polri serta relawan yang membantu penanganan bencana perlu diperhatikan karena kegiatan setiap hari yang dilakukan cukup berat.
"Kegiatan penanganan yang dilakukan saat ini masih fokus pada pembersihan sisa bangunan yang rusak, apalagi dalam kondisi puasa, para relawan pasti membutuhkan asupan vitamin yang lebih," katanya.
Ia menjelaskan kondisi medan yang tidak bisa dijangkau menggunakan armada mobil ambulans, maka mengharuskan jajaran tenaga kesehatan untuk menggunakan motor sebagai sarana menjangkau lokasi terdampak bencana, sehingga dapat memantau kondisi kesehatan para korban.
Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius menjelaskan motor ambulans merupakan motor yang dilengkapi peralatan medis sederhana untuk melayani pasien, utamanya pasien yang agak jauh dari fasilitas kesehatan dan tempatnya sulit terakses.
"Itu terintegrasi dengan pelayanan PSC 119 yang ada di dinas kesehatan, misalnya ada orang sakit yang tempatnya sulit dijangkau, seperti masuk gang-gang sempit, itu petugas bisa menggunakan sepeda motor untuk menjangkau pasien," katanya.
Selama masa darurat gempa, lanjut dia, motor ambulans disiagakan di Posko Desa Kaliuling untuk memberikan layanan kesehatan terhadap korban gempa dan para relawan.
Selain terintegrasi dengan PSC 119, petugas kesehatan dilengkapi dengan handy talky (HT) untuk memudahkan komunikasi dengan para relawan seandainya dibutuhkan pelayanan kesehatan cepat di tempat yang sulit dijangkau kendaraan roda empat.
"Karena di daerah gempa di Kecamatan Tempursari banyak tempat yang sulit dijangkau roda empat, maka untuk percepatan pergerakan petugas kesehatan ambulans motor dipindah di lokasi gempa Desa Kaliuling karena medannya cukup berat di sana," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Motor ambulans itu terus keliling ke lokasi bencana pascagempa sejak hari pertama hingga sekarang untuk memastikan masyarakat yang ada di lokasi bencana dalam kondisi sehat," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang, Sabtu.
Tidak hanya korban terdampak gempa, lanjut dia, sasaran motor ambulans juga untuk memantau kesehatan TNI-Polri dan para relawan di wilayah Kecamatan Tempursari dan sekitarnya.
"Petugas kesehatan sekaligus membagikan obat dan vitamin untuk menjaga stamina petugas di lapangan di beberapa lokasi terdampak gempa bumi di Lumajang," tuturnya.
Bupati yang biasa disapa Cak Thoriq itu mengatakan kondisi fisik korban bencana dan unsur TNI-Polri serta relawan yang membantu penanganan bencana perlu diperhatikan karena kegiatan setiap hari yang dilakukan cukup berat.
"Kegiatan penanganan yang dilakukan saat ini masih fokus pada pembersihan sisa bangunan yang rusak, apalagi dalam kondisi puasa, para relawan pasti membutuhkan asupan vitamin yang lebih," katanya.
Ia menjelaskan kondisi medan yang tidak bisa dijangkau menggunakan armada mobil ambulans, maka mengharuskan jajaran tenaga kesehatan untuk menggunakan motor sebagai sarana menjangkau lokasi terdampak bencana, sehingga dapat memantau kondisi kesehatan para korban.
Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius menjelaskan motor ambulans merupakan motor yang dilengkapi peralatan medis sederhana untuk melayani pasien, utamanya pasien yang agak jauh dari fasilitas kesehatan dan tempatnya sulit terakses.
"Itu terintegrasi dengan pelayanan PSC 119 yang ada di dinas kesehatan, misalnya ada orang sakit yang tempatnya sulit dijangkau, seperti masuk gang-gang sempit, itu petugas bisa menggunakan sepeda motor untuk menjangkau pasien," katanya.
Selama masa darurat gempa, lanjut dia, motor ambulans disiagakan di Posko Desa Kaliuling untuk memberikan layanan kesehatan terhadap korban gempa dan para relawan.
Selain terintegrasi dengan PSC 119, petugas kesehatan dilengkapi dengan handy talky (HT) untuk memudahkan komunikasi dengan para relawan seandainya dibutuhkan pelayanan kesehatan cepat di tempat yang sulit dijangkau kendaraan roda empat.
"Karena di daerah gempa di Kecamatan Tempursari banyak tempat yang sulit dijangkau roda empat, maka untuk percepatan pergerakan petugas kesehatan ambulans motor dipindah di lokasi gempa Desa Kaliuling karena medannya cukup berat di sana," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021