Seorang peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Jember dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 di depan Auditoritorium Unej, Senin.

"Dari hasil wawancara dan pemeriksaan awal akhirnya kami putuskan memeriksanya dengan GeNose dan ternyata hasilnya ada satu peserta yang reaktif COVID-19," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana COVID-19 (TTDKBC) Unej dr. Ulfa Elfiah di kampus setempat di Jember, Senin.

Dia menjelaskan awalnya panitia mendapati peserta yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW dan juga tidak membawa hasil tes cepat sehingga diwawancarai dan dilakukan pemeriksaan menggunakan GeNose.

"Dari sesi UTBK pagi dan siang tercatat ada tujuh peserta yang menjalani screening GeNose dan hanya satu yang reaktif, sedangkan enamnya berhasil melewati pemeriksaan GeNose dengan hasil non-reaktif," tuturnya.

Ketua Pusat UTBK Universitas Jember Prof. Slamin mengatakan peserta yang dinyatakan reaktif COVID-19 otomatis tidak bisa mengikuti UTBK SBMPTN 2021, sehingga dinyatakan gugur.

"Kami sarankan peserta yang bersangkutan untuk pulang dan melakukan isolasi mandiri karena Unej tidak mau mengambil risiko jika membolehkan peserta yang terindikasi terpapar virus corona ikut ujian," katanya.

Ia mengatakan peserta yang dinyatakan positif COVID-19 melalui pemeriksaan GeNose secara otomatis tidak bisa mengikuti UTBK SBMPTN 2021, sehingga dinyatakan gugur sesuai dengan ketentuan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Hal tersebut berbeda dengan pelaksanaan UTBK SBMPTN Tahun 2020 yang masih menyediakan waktu pengganti, apabila peserta yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19.

"Kami tadi memberikan motivasi kepada peserta yang bersangkutan untuk selalu menjaga kesehatannya dan masih bisa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur mandiri," ujarnya.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021