Sedikitnya 30 sopir dan kondektur awak bus yang beroperasi di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, menjalani tes urine yang digelar dadakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung bekerja sama dengan satlantas setempat, Kamis.
Pemeriksaan tersebut bertujuan mengetahui ada/tidaknya kandungan narkoba/psikotropika dalam cairan urine awak bus.
"Melalui pemeriksaan ini kami ingin memastikan awak bus beroperasi tidak dalam kondisi mabuk, apalagi di bawah pengaruh narkotikam" kata Kabid Keselamatan Jalan Dishub Tulungagung, Widjanarko.
Selain pemeriksaan urine, petugas gabungan dari satlantas dan dishub juga memeriksa kelengkapan surat angkutan umum serta kelaikan kendaraan.
Semua sarana keselamatan berkendara seperti klakson, lampu sein, kondisi roda, fungsi rem, ketersediaan alat pemadam api ringan serta alat pemecah kaca saat kondisi darurat di periksa satu persatu.
Hasilnya, mayoritas kendaraan dinyatakan laik jalan. Demikian juga dengan awak bus yang menjalani pemeriksaan urine, semua dinyatakan negatif.
Awak bus yang diperiksa sampel urinenya adalah pengemudi dan kondektur bus antarkota, baik dalam provinsi maupun antarprovinsi.
Menurut Widjanarko, kegiatan pemeriksaan seperti ini dilakukan rutin tiap jelang Ramadhan. bedanya, kali ini tindakan pengawasan bertujuan untuk mencegah arus mudik Lebaran/Ramadhan. "Alhamdulillah hasilnya semua negatif," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustyan juga melakukan pemeriksaan kelengkapan kendaraan bermotor.
"Ini dilakukan secara berkesinambungan, di pertengahan dan akhir bulan Ramadhan," katanya.
Ia juga berjanji jika ditemukan lagi kasus sopir perusahaan otobus yang mengonsumsi narkoba sebelum maupun sesudah menyetir, pihak PO (perusahaan) akan dipanggil dan diberi teguran,” kata Bayu Agustyam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pemeriksaan tersebut bertujuan mengetahui ada/tidaknya kandungan narkoba/psikotropika dalam cairan urine awak bus.
"Melalui pemeriksaan ini kami ingin memastikan awak bus beroperasi tidak dalam kondisi mabuk, apalagi di bawah pengaruh narkotikam" kata Kabid Keselamatan Jalan Dishub Tulungagung, Widjanarko.
Selain pemeriksaan urine, petugas gabungan dari satlantas dan dishub juga memeriksa kelengkapan surat angkutan umum serta kelaikan kendaraan.
Semua sarana keselamatan berkendara seperti klakson, lampu sein, kondisi roda, fungsi rem, ketersediaan alat pemadam api ringan serta alat pemecah kaca saat kondisi darurat di periksa satu persatu.
Hasilnya, mayoritas kendaraan dinyatakan laik jalan. Demikian juga dengan awak bus yang menjalani pemeriksaan urine, semua dinyatakan negatif.
Awak bus yang diperiksa sampel urinenya adalah pengemudi dan kondektur bus antarkota, baik dalam provinsi maupun antarprovinsi.
Menurut Widjanarko, kegiatan pemeriksaan seperti ini dilakukan rutin tiap jelang Ramadhan. bedanya, kali ini tindakan pengawasan bertujuan untuk mencegah arus mudik Lebaran/Ramadhan. "Alhamdulillah hasilnya semua negatif," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustyan juga melakukan pemeriksaan kelengkapan kendaraan bermotor.
"Ini dilakukan secara berkesinambungan, di pertengahan dan akhir bulan Ramadhan," katanya.
Ia juga berjanji jika ditemukan lagi kasus sopir perusahaan otobus yang mengonsumsi narkoba sebelum maupun sesudah menyetir, pihak PO (perusahaan) akan dipanggil dan diberi teguran,” kata Bayu Agustyam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021