Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mempermudah izin ekspor kepada pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang ingin naik kelas supaya produk yang dihasilkan bisa merambah pasar luar negeri.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) di Sidoarjo, Selasa, mengatakan pelaku UKM diberikan pelatihan cara mengekspor produk yang mereka hasilkan untuk bisa dipasarkan ke luar negeri.

"Sasarannya negara di Timur Tengah, seperti Yaman, Turki, Mesir dan Arab Saudi. Kemudian beberapa negara di Asia seperti Korea Selatan, Jepang. Termasuk di Eropa seperti Belanda," ujarnya usai membuka pelatihan ekspor kepada ratusan pelaku UKM Naik Kelas di salah satu hotel di Sidoarjo.

Ia mendorong kepada puluhan UKM naik kelas supaya tahun ini produknya sudah terkirim di ekspor ke luar negeri. Terkait dengan segala proses perizinan, Muhdlor menjamin akan memberikan kemudahan dan pendampingan sampai tuntas.

Ia menjelaskan total ada 50 UKM naik kelas yang sudah siap mengirimkan produknya ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, dua puluh di antaranya sudah lolos izin dan sisanya masih dalam proses.

Menurut ia, produk yang diekspor di antaranya jenis makanan olahan, makanan khas Sidoarjo seperti sambal udang dan olahan ikan bandeng dan juga hasil kerajinan tangan.

Berbagai upaya dilakukan Muhdlor agar ribuan UKM di Sidoarjo naik kelas. Salah satunya, memanfaatkan jaringan PCINU (Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama).

Cabang Istimewa NU di luar negeri yang sudah tersebar di berbagai negara siap membantu memasarkan produk UKM Sidoarjo.

Seperti PCINU Korea Selatan dan Jepang melalui zoom meeting sudah menyatakan siap kepada Gus Muhdlor untuk membantu memasarkan di sana.

Muhdlor ingin menyasar segmen pasar halal. Menurutnya, peluang makanan halal sangat terbuka lebar apalagi di Korsel dan Jepang. Banyak pekerja migran dari Indonesia yang ingin menikmati makanan khas Sidoarjo. Sidoarjo akan memasok produk olahan makanan halal sebanyak-banyaknya.

"Selama ini yang mendominasi produk halal adalah negara Malaysia. Nah segmen pasar halal ini UKM kita harus bisa ambil bagian. Produk olahan yang dihasilkan segera kita pasarkan, kita ekspor sebanyak-banyaknya," tukasnya.

Selain mendorong UKM memasarkan produknya ke luar negeri, Gus Muhdlor minta pelaku UKM bisa memanfaatkan penjualan melalui dalam jaringan.

"Beberapa mal di Jakarta sudah tutup karena ada pergeseran pola belanja masyarakat melalui dalam jaringan. Pelaku UKM bisa mengoptimalkan penjualannya lewat pasar dalam jaringan," tukasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo Tjarda diminta Bupati Gus Muhdlor total melakukan pendampingan mulai dari proses izin sampai produknya bisa terkirim ke luar negeri.

"Jumlah UKM yang sudah siap ada 50 an sedangkan yang sudah lolos proses izinnya ada 20 UKM. Sisanya masih dalam proses. Sesuai perintah pak bupati, disperindag akan melakukan pendampingan sampai tuntas," kata Tjarda.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021