Cuaca buruk selama beberapa hari terakhir di Desa Tileng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengakibatkan tanah longsor dan merusak rumah warga.
Rumah warga yang rusak adalah milik Sriatun (61), warga Desa Tileng. Tebing di belakang rumahnya longsor pada Kamis (1/4) malam setelah hujan deras dalam waktu cukup lama. Tebing yang longsor tersebut menjebol dinding kamar bangunan rumah Sriatun.
"Sejak Kamis sore sudah hujan deras. Setelah itu, terjadi longsor pada malam harinya hingga menjebol dinding kamar," ujar Kerua RT setempat, Salam di Madiun, Jumat.
Menurut dia, anak Sriatun yang bernama Darmadi sedang berada di dalam kamar saat longsor terjadi. Akibatnya Darmadi tertimpa reruntuhan material longsoran dan bangunan hingga mengalami luka di bagian kepala dan bahu.
"Beruntung tetangga segera berdatangan dan memberikan pertolongan. Sehingga, tidak ada korban jiwa dan hanya mengalami luka biasa," kata Salam.
Warga bersama petugas dari BPBD Kabupaten Madiun dibantu oleh Tagana, relawan, serta anggota Koramil dan Polsek setempat hingga Jumat (2/4) siang bergotong royong membersihkan material tanah longsor.
Salam menilai curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir, membuat sejumlah wilayah di Desa Tileng longsor karena tidak kuat menahan debit air hujan yang masuk ke dalam tanah.
Saat ini korban longsor mengungsi ke rumah tetangganya yang lebih aman. Mereka takut jika terjadi longsor susulan yang lebih besar, mengingat curah hujan masih cukup tinggi di wilayah lereng Gunung Wilis. Akibat bencana longsor tersebut, korban mengalami kerugian material sekitar Rp15 juta.
Pihak perangkat desa meminta warga sekitar untuk waspada, karena longsor susulan masih mengancam di kawasan Desa Tileng dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Dagangan yang tergolong daerah yang rawan longsor.
Petugas mencatat, hingga Jumat siang terdapat sejumlah titik mengalami longsor di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Dagangan, Kare, dan Gemarang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Rumah warga yang rusak adalah milik Sriatun (61), warga Desa Tileng. Tebing di belakang rumahnya longsor pada Kamis (1/4) malam setelah hujan deras dalam waktu cukup lama. Tebing yang longsor tersebut menjebol dinding kamar bangunan rumah Sriatun.
"Sejak Kamis sore sudah hujan deras. Setelah itu, terjadi longsor pada malam harinya hingga menjebol dinding kamar," ujar Kerua RT setempat, Salam di Madiun, Jumat.
Menurut dia, anak Sriatun yang bernama Darmadi sedang berada di dalam kamar saat longsor terjadi. Akibatnya Darmadi tertimpa reruntuhan material longsoran dan bangunan hingga mengalami luka di bagian kepala dan bahu.
"Beruntung tetangga segera berdatangan dan memberikan pertolongan. Sehingga, tidak ada korban jiwa dan hanya mengalami luka biasa," kata Salam.
Warga bersama petugas dari BPBD Kabupaten Madiun dibantu oleh Tagana, relawan, serta anggota Koramil dan Polsek setempat hingga Jumat (2/4) siang bergotong royong membersihkan material tanah longsor.
Salam menilai curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir, membuat sejumlah wilayah di Desa Tileng longsor karena tidak kuat menahan debit air hujan yang masuk ke dalam tanah.
Saat ini korban longsor mengungsi ke rumah tetangganya yang lebih aman. Mereka takut jika terjadi longsor susulan yang lebih besar, mengingat curah hujan masih cukup tinggi di wilayah lereng Gunung Wilis. Akibat bencana longsor tersebut, korban mengalami kerugian material sekitar Rp15 juta.
Pihak perangkat desa meminta warga sekitar untuk waspada, karena longsor susulan masih mengancam di kawasan Desa Tileng dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Dagangan yang tergolong daerah yang rawan longsor.
Petugas mencatat, hingga Jumat siang terdapat sejumlah titik mengalami longsor di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Dagangan, Kare, dan Gemarang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021