Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan untuk melakukan refocusing anggaran Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus kota setempat dan dialihkan untuk penanganan COVID-19.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, kamis, mengungkapkan refocusing tersebut tidak didasarkan persentase atau bidang kegiatan, melainkan pertimbangan skala prioritas terendah dari pilihan kegiatan yang ada.

"Bagi kegiatan yang diusulkan untuk Prodamas Plus 2021 dan terkena refocusing ini, tidak bisa diganti dengan kegiatan lain, sehingga kegiatan yang diajukan bukan prioritas agar dihentikan dulu agar anggarannya bisa dialihkan untuk kegiatan bidang kesehatan atau penanganan COVID-19," katanya.



Beberapa kegiatan yang terkena refocusing, yakni pengadaan CCTV, pengadaan lapangan tenis meja, kaos/seragam olahraga, pengadaan keyboard, serta pelatihan keterampilan kerja dan usaha.

Dalam Prodamas Plus tahun anggaran 2021, katanya, dilaksanakan dengan mekanisme swakelola tipe empat (swakelola oleh kelompok masyarakat). Cara pengadaan tipe ini merupakan hal baru dalam Prodamas Plus 2021. Kelompok masyarakat (Pokmas) ini dipilih dari warga yang memiliki kemampuan dan komitmen tinggi untuk melaksanakan pekerjaan swakelola, diutamakan dari pengurus RT dan pengurus RW.

"Pokmas ini sudah terbentuk dan ada 137 Pokmas,” tambahnya.

Mas Abu, sapaan akrabnya, menambahkan Prodamas Plus ini juga dapat memperluas pelibatan masyarakat melalui swakelola oleh Pokmas, menyelaraskan kegiatan Prodamas Plus, sehingga mendukung RPJMD dan 10 Program Unggulan Kota Kediri, serta mendukung penanganan COVID-19 di daerah itu.

"Mudah-mudahan ini adalah tahun yang baik untuk Kota Kediri, memulai pembangunan secara masif dan berbasis RT yang dilakukan Pokmas. Pokmas harus lebih semangat. Ini saat yang tepat untuk saling bersinergi dan berkolaborasi, baik kelurahan, kecamatan, pemerintah daerah, atau siapapun. Harapan saya Prodamas ini menjadi Prodamas terbaik di Indonesia dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat secara berkesinambungan," kata mas Abu.

Pemkot Kediri membuat Prodamas yang anggarannya dikelola RT. Jika sebelumnya, besaran anggaran Rp50 juta per RT per tahun, Prodamas Plus naik menjadi Rp100 juta per RT per tahun. Peruntukannya untuk sosial, infrastruktur, hingga mendukung kegiatan ekonomi warga.



Namun, pada 2020 dana Prodamas Plus dialihkan untuk penanganan COVID-19 dan pada 2021, dananya juga turun dengan adanya refocusing untuk penanganan COVID-19. Refocusing itu dilakukan untuk mendukung operasional pelaksanaan PPKM mikro dan vaksinasi COVID-19.

Sementara itu, dalam Prodamas Plus 2021 mencakup enam bidang, yakni infrastuktur, sosial budaya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kepemudaan.

Di Kota Kediri, hingga Rabu (31/3) terdapat 1.275 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 10 orang yang masih dirawat, 1.132 orang telah sembuh, dan 133 orang meninggal dunia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021