Kabupaten Situbondo, Jawa Timur,  kini kembali masuk zona oranye atau risiko penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kategori sedang, dari sejak sebulan terakhir berada di zona kuning (penularan rendah).

Untuk menekan penyebaran Coronavirus, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, akan terus melokalisir beberapa wilayah penyebaran virus corona. "Dalam rangka menekan angka penularan virus corona, Satgas COVID-19 akan melakukan dua hal, yakni melokalisir lokasi penyebaran virus corona dan meminimalisir kerumunan," ujar Bupati Situbondo, Karna Suswandi di Situbondo, Kamis.

Bung Karna mengatakan, saat rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) skala mikro, telah meminta tim satgas melokalisir 10 pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan, terdiri dari enam pasien di rawat di rumah sakit dan empat pasien isolasi mandiri.

Menurut dia, nama dan alamat 10 pasien COVID-19 tersebut tersebar di enam kecamatan. Oleh karena itu, bupati meminta Forpimka harus kompak melokalisir para pasien agar tidak ada penyebaran pasien baru di wilayah itu.

"Kami mohon kekompakannya Forpimka, khususnya di enam kecamatan yang masih ada pasien positif corona, agar terus dilakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya penularan baru," katanya.

Bupati juga menekankan kepada satgas agar menertibkan setiap kerumunan yang ada, terutama di lingkungan yang terdapat kasus COVID-19.

Ia menambahkan, vaksinasi juga dinilai bisa membantu menekan angka penyebaran virus corona. Oleh karenanya, pihaknya memastikan tidak ada warga yang luput dari vaksin COVID-19.

"Setiap puskesmas bertanggung jawab untuk melakukan vaksin terhadap warga di wilayah kecamatan itu," ucapnya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Situbondo, hingga Rabu (31/3), kasus terkonfirmasi virus corona 2.465 kasus, dengan angka kesembuhan cukup tinggi, yakni 2.265 orang. Sedangkan angka kematian akibat COVID-19 sebanyak 190 orang, dalam perawatan 10 orang (enam rawat inap, empat orang isolasi mandiri). (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021