Musim hujan segera berlalu. Peralihan musim dari hujan ke kemarau sudah berada di ambang mata. BMKG mengingatkan akan potensi terjadinya bencana Hidrometeorologi. Pun termasuk di dalamnya banjir, hingga mengakibatkan jalan menjadi rusak.
Di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, misalnya, banyak sekali dijumpai jalan rusak. Sebuah pemandangan yang kerap terjadi saat musim hujan.
Keluhan masyarakat akibat jalan rusak di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo pun tidak terhindar. Berbagai sarana, dicurahkan masyarakat untuk menohok pemerintah Kabupaten Sidoarjo sesegera mungkin melakukan perbaikan.
Jalan rusak menjadi salah satu infrastruktur vital baik buruknya wajah sebuah pemerintahan.
Di Sidoarjo berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat perbaikan jalan rusak. Salah satunya dengan melibatkan kecamatan dan juga desa untuk melakukan perbaikan jalan rusak.
Tak hanya jalan rusak, perbaikan infrastruktur lainnya seperti saluran air atau gorong-gorong juga dilakukan, mengingat Kabupaten Sidoarjo ini merupakan daerah delta yang dilalui oleh sungai besar yakni Kali Brantas atau Sungai Brantas.
Program yang mulai dilaksanakan sejak kepemimpinan Peniabat Bupati Sidoarjo Hudiyono itu dikenal dengan PIWK yang merupakan kependekan dari pagu inisiatif wilayah kecamatan.
Bukan barang baru, tapi baru dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo sebagai upaya mempercepat perbaikan infrastruktur seperti jalan rusak.
PIWK itu dicetuskan karena Dinas PUBM SDA Kabupaten Sidoarjo hanya ada empat tim yang bekerja marathon berkeliling melakukan perbaikan.
"Jumlah itu sangat kurang untuk membantu perbaikan jalan saat ini," kata Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono kala itu.
Lantas digerakkan program PIWK ini untuk membantu percepatan perbaikan jalan rusak dan juga infrastruktur lain di wilayah kecamatan. Ada anggaran sebanyak Rp40 miliar yang disiapkan oleh Pemkab Sidoarjo kepada 18 kecamatan.
Masing-masing kecamatan mendapatkan anggaran yang berbeda tergantung dari pengajuan dan juga potensi kerusakan jalan atau juga infrastruktur yang perlu diperbaiki.
Kini, setelah pelantikan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, program itu kembali dilanjutkan sebagai bagian dari 17 program mereka saat kampanye pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Bahkan, saat bulan awal menjabat pasangan ini terjun langsung ke beberapa lokasi yang notabene terdapat kerusakan jalan atau juga infrastruktur yang lain.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi sempat berkata kepada seluruh camat yang dirasa tidak mampu menyerap anggaran PIWK sedianya menandatangani surat pernyataan.
"Kalau tidak mampu menyerap silakan tandatangani surat penyataan," katanya kepada camat di Kabupaten Sidoarjo beberapa pekan lalu.
Menurutnya, para camat di Kabupaten Sidoarjo diminta segera memperbaiki jalan rusak menggunakan dana pagu indikatif wilayah kecamatan (PIWK). Upaya perbaikan diharapkan tidak menunggu jalan rusak bertambah parah. Saat ini tersedia dana PIWK Rp40 miliar.
"Sudah ada 40 miliar (dana PIWK). Ini yang harus didorong dan dipastikan terserap, jangan sampai kemudian dari kalangan camat tidak mau bergerak atau khawatir dan sebagainya," tukasnya.
Gus Muhdlor juga mengapresiasi perbaikan jalan yang dilakukan oleh Kecamatan Sukodono. Katanya, Sukodono salah satu kecamatan yang merespons dana PIWK dengan cepat. Sejumlah kecamatan lainnya juga mulai melakukan hal serupa, seperti Kecamatan Tulangan dan Taman.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur jalan ini juga sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat pandemi seperti sekarang.
"Dengan Infrastruktur yang baik, maka jalan ekonomi masyarakat juga berangsur membaik," katanya.
Ia mengatakan, perbaikan jalan bakal dilakukan bertahap. Juga betonisasi jalan di beberapa ruas jalan. Untuk perbaikan jalan yang tidak bisa ditangani memakai dana PIWK, akan menggunakan anggaran di Dinas PU Bina Marga, senilai Rp248 Miliar.
Meski anggaran itu sudah di-plotting untuk perbaikan jalan yang sudah direncanakan. Namun pemakaian anggaran di Dinas PU masih bisa melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
"Harapannya PAK-nya cepat. Apalagi kami kemarin menangguhkan pembangunan gedung delapan lantai. Ada sekitar Rp120 miliar. Ini cukup untuk mengalokasikan dan memprioritaskan pembangunan jalan," tukasnya.
Belum puas
Kendati sudah dilakukan upaya perbaikan jalan dengan menggunakan dana PIWK, namun suara sumbang masyarakat tentang jalan rusak masih terus terdengar.
Di beberapa grup WhatsApp juga masih banyak dikeluhkan jalan yang masih banjir dan juga rusak, sekalipun jalan tersebut statusnya dikelola oleh provinsi atau juga jalan nasional.
Karena lokasinya berada di Kabupaten Sidoarjo, maka masyarakat tahunya jalan itu harus diperbaiki oleh Pemkab Sidoarjo.
Termasuk juga kerusakan jalan yang ada di sempadan jalur rel kereta api yang melintas di wilayah Kabupaten Sidoarjo juga acapkali mendapatkan sorotan dari masyarakat yang kemudian diunggah ke akun media sosial.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan dirinya tidak akan berpangku tangan kalau mendengar ada jalan rusak. Termasuk juga rencana peningkatan jalan dari aspal menjadi jalan beton.
"Tetap kami upayakan untuk memperbaiki jalan, termasuk juga meningkatkan kondisi jalan menjadi beton. Karena kalau diaspal maka biaya perawatannya cukup mahal dan hasilnya tidak maksimal," ujarnya.
Ia berharap kepada seluruh elemen masyarakat supaya tetap membantu, karena proses perbaikan jalan itu tidak bisa dilakukan oleh dua orang bupati dan wakil bupati saja, tetapi juga semua pihak.
Menurut Plt Camat Buduran, Aan Alifauzansyah, perbaikan jalan di wilayahnya menggunakan sistem pengaspalan asbuton.
Menurutnya, penambalan jalan dengan cara ini kualitasnya cukup bagus dan bisa bertahan cukup lama.
“Kami menggunakan aspal CPHMA (Cold Paving Hot Mix Asbuton) yang hasilnya bisa bertahan cukup lama dan setara dengan kualitas aspal hot mix,” kata dia.
Aspal jenis itu sengaja dipilih untuk Jalan di Pondok Jati karena di kawasan perumahan itu kendaraan yang lewat rata-rata kendaraan pribadi. Sehingga dengan menggunakan aspal asbuton, kualitasnya sudah cukup baik dan mumpuni.
Perbaikan jalan rusak juga sudah mulai dilakukan di Kecamatan Waru.
Menurut Camat Waru, Mahendra Rudi, yang diprioritaskan pertama dalam program perbaikan jalan adalah jalan-jalan utama di kawasan Waru.
"Salah satunya di Jalan Kolonel Sugiono," katanya.
Sebelumnya, Sukodono juga sudah melakukan perbaikan jalan menggunakan PIWK.
Namun demikian, di Kecamatan Buduran, Waru, Sukodono dan sebagainya yang sudah mulai ada perbaikan itu, jumlahnya masih sangat sedikit jika dibanding kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Untuk itu, Pemkab Sidoarjo menerapkan strategi menggunakan anggaran PIWK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021