Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus memberikan ruang bagi para pelaku seni untuk terus berkarya, salah satunya lewat Festival Musik Jalanan yang digelar secara hybrid atau memadukan kegiatan offline dan online.

Sebanyak sepuluh grup musik jalanan asal Banyuwangi bermain dan menghibur pengunjung di Gesah Kafe, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Sabut (27/3). Mereka menampilkan kepiawaiannya dalam bermusik membawakan berbagai genre musik.

Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas memberikan apresiasi atas kreativitas para pemusik, dan menyemangati para pekerja seni musik ini untuk tetap berkiprah meski di tengah keterbatasan suasana pandemi COVID-19.

"Saya bangga dengan para pemusik maupun penyelenggara yang punya kreativitas luar biasa. Pandemi ini memang membuat gerak para seniman terbatas, namun karya tidaklah terbatas. Gelaran festival ini adalah upaya pemkab agar karya tidak terhenti," katanya.

Pemerintah daerah, lanjut dia, akan terus mencari terobosan bagaimana seniman tetap bisa manggung. Salah satunya dengan konsep hybrid (offline/online).

"Kami terus berupaya bagaimana atraksi dan pertunjukan seni bisa tetap digelar, namun di sisi lain harus disiplin pada protokol kesehatan. Maka, teknologi adalah solusinya dengan memanfaatkan berbagai kanal media sosial. Yang jauh tetap bisa nonton," ujarnya.

Yang terpenting, kata Ipuk, festival yang diselenggarakan hari ini bukan sekedar peristiwa pariwisata, tapi juga membuka akses bagi para musisi jalanan.

"Dan sengaja kami undang pengusaha hotel dan restoran ke festival ini, supaya ke depan juga turut tergerak bersama-sama memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk tampil di tempatnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, para musisi jalanan membawakan berbagai lagu baik berbahasa daerah, Indonesia maupun Inggris. Selain musik pop, mereka juga membawakan musik keroncong dan jazz. Berbagai jenis lagu tersebut dibawakan sesuai kreativitas masing-masing grup.

Beragam musik terus ditampilkan, di antaranya grup Toyo Arum yang membawakan lagu daerah Lare Using dan Pethetan dengan musik khas Banyuwangi. Grup Sakanca dengan lagu pop Indonesia Biarkanlah dan Kemarin. Grup Paras membawakan lagu Perfect yang berbahasa Inggris dan lagu Lathi.

Sedangkan Grup Bromo membawakan lagu Wes Tatas dan Setasiun Balapan, serta Punakawan.  yang menyanyikan Cerita Hampa dan Berita Cuaca. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021