Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan sosialisasi Milenial Job Center yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja dapat menciptakan lapangan kerja mandiri dan berwirausaha.

DPMPTSP menggelar sosialisasi Millenial Job Center dan pembukaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi bagi 150 peserta dari alumni SMKN 1, 2, 3 dan 4, kemudian mahasiswa Universitas Panca Marga dan mahasiswa STIA Bayuangga Kota Probolinggo di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo, Kamis.

"Sosialisasi Milenial Job Center tahun ini merupakan kali kedua diadakan. Sebagaimana diketahui bahwa tahun 2020 sampai dengan tahun ini telah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran karena bencana nonalam COVID 19," tuturnya.

Ia mengatakan mengurangi pengangguran yang diprioritaskan adalah salah satu sektor penciptaan lapangan kerja dalam upaya mewujudkan kemandirian dan kewirausahaan.

"Pemkot juga punya tugas memberikan motivasi dan dorongan kepada peserta guna mengembangkan kemampuan dan kreasinya di bidang wirausaha sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya," katanya.

Menurut ia, hal itu secara tidak langsung dapat menyerap tenaga kerja baru, dengan demikian membantu pemerintah mengurangi pengangguran.

"Agar setiap investasi di Kota Probolinggo harus ada persyaratan merekrut warga setempat dalam tenaga kerjanya dan DPMPTSP harus melengkapi kebutuhan perusahaan, selanjutnya harus melatih para tenaga kerja itu," katanya.

Wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi mengatakan pelabuhan akan berkembang sangat luar biasa dalam kurun waktu dua atau tiga tahun ke depan, sehingga tidak ada lagi warga Kota Probolinggo menjadi penonton.

Kepala DPMPTSP dan Naker Kota Probolinggo Fatchur Rozi mengatakan tujuan pelatihan itu adalah untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan kompetensi di dunia usaha atau berwirausaha khususnya di kota setempat.

"Tujuan pelatihan itu adalah untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan kompetensi di dunia usaha atau berwirausaha khususnya di Kota Probolinggo," katanya.

Kegiatan itu dibagi menjadi dua sesi untuk 75 orang peserta, sedangkan pelatihan berdasarkan unit kompetensi diikuti sebanyak 112 peserta yang dibagi menjadi 7 pelatihan.

Setiap pelatihan diikuti 16 peserta yang terdiri dari pelatihan bordir, tata rias pengantin, pembuatan roti dan kue, pratical office advance, menjahit pakaian wanita dewasa dan menjahit komponen.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021