Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas memberikan satu unit sepeda motor kepada seorang bidan yang bertugas di pelosok desa, yakni di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Selain menyerahkan sepeda motor operasional untuk bidan desa itu, Bupati Ipuk juga membahas percepatan sertifikasi tanah bagi warga dan pengembangan pendidikan di desa ujung selatan Banyuwangi, itu, dalam program Ngantor di Desa.
"Semoga bisa memperlancar tugasnya dan menambah semangat kerja ya bu," kata Ipuk kepada Bidan Dian Larasati.
Bidan Dian merupakan salah satu bidan yang ditugaskan sebagai tenaga kesehatan hadir, sebuah program Pemkab Banyuwangi, yang menugaskan tenaga kesehatan secara khusus di wilayah yang sulit dijangkau secara geografis. Salah satu fungsi utama program itu adalah untuk menekan angka kematian ibu dan anak di pelosok desa.
"Berbagai program akan terus kami galakkan untuk meningkatkan akses kesehatan, termasuk pemberian kendaraan operasional bagi para tenaga kesehatan di daerah dengan akses terbatas untuk menunjang pekerjaannya," ujarnya.
Dian Lestari menyambut baik atas diberikannya satu unit sepeda motor operasional. Selama ini ia bertugas menggunakan kendaraan pribadinya, sementara tempat dia bertugas lokasinya sangat jauh dari puskesmas terdekat.
"Medannya ke Sukamade memang dikenal berat. Bantuan sepeda motor dari Pemkab Banyuwangi ini akan sangat membantu pekerjaan saya. Kami yang ada di pelosok ini merasa diperhatikan. Kami berharap, pemkab juga bertahap mulai melengkapi poskesdes Sukamade dengan peralatan oksigen, karena letaknya yang satu jam lebih dari pusat kecamatan," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Bupati Ipuk juga melakukan peletakan batu pertama Rumah Bersalin, bantuan hibah dari Pemerintah Jepang. Rumah bersalin itu akan menjadi tempat pemeriksaan ibu hamil dan persalinan bagi dua desa sekitar, yakni Desa Sarongan dan Desa Kandangan.
Rumah bersalin ini akan menjadi bagian dari Puskesmas Pembantu Sarongan. Selama ini, di pustu tersebut juga ada rumah bersalin gawat darurat yang menjadi jujugan warga dari Desa Sarongan dan Desa Kandangan, yang akan melakukan persalinan. Dengan adanya rumah bersalin, maka fasilitas penunjang persalinan akan lebih lengkap. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Selain menyerahkan sepeda motor operasional untuk bidan desa itu, Bupati Ipuk juga membahas percepatan sertifikasi tanah bagi warga dan pengembangan pendidikan di desa ujung selatan Banyuwangi, itu, dalam program Ngantor di Desa.
"Semoga bisa memperlancar tugasnya dan menambah semangat kerja ya bu," kata Ipuk kepada Bidan Dian Larasati.
Bidan Dian merupakan salah satu bidan yang ditugaskan sebagai tenaga kesehatan hadir, sebuah program Pemkab Banyuwangi, yang menugaskan tenaga kesehatan secara khusus di wilayah yang sulit dijangkau secara geografis. Salah satu fungsi utama program itu adalah untuk menekan angka kematian ibu dan anak di pelosok desa.
"Berbagai program akan terus kami galakkan untuk meningkatkan akses kesehatan, termasuk pemberian kendaraan operasional bagi para tenaga kesehatan di daerah dengan akses terbatas untuk menunjang pekerjaannya," ujarnya.
Dian Lestari menyambut baik atas diberikannya satu unit sepeda motor operasional. Selama ini ia bertugas menggunakan kendaraan pribadinya, sementara tempat dia bertugas lokasinya sangat jauh dari puskesmas terdekat.
"Medannya ke Sukamade memang dikenal berat. Bantuan sepeda motor dari Pemkab Banyuwangi ini akan sangat membantu pekerjaan saya. Kami yang ada di pelosok ini merasa diperhatikan. Kami berharap, pemkab juga bertahap mulai melengkapi poskesdes Sukamade dengan peralatan oksigen, karena letaknya yang satu jam lebih dari pusat kecamatan," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Bupati Ipuk juga melakukan peletakan batu pertama Rumah Bersalin, bantuan hibah dari Pemerintah Jepang. Rumah bersalin itu akan menjadi tempat pemeriksaan ibu hamil dan persalinan bagi dua desa sekitar, yakni Desa Sarongan dan Desa Kandangan.
Rumah bersalin ini akan menjadi bagian dari Puskesmas Pembantu Sarongan. Selama ini, di pustu tersebut juga ada rumah bersalin gawat darurat yang menjadi jujugan warga dari Desa Sarongan dan Desa Kandangan, yang akan melakukan persalinan. Dengan adanya rumah bersalin, maka fasilitas penunjang persalinan akan lebih lengkap. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021